Bukan Lagi Pemberian PR! Diferensiasi Proyek dan Kegiatan Anak, Bangun Kebiasaan Anak Memilih Tantangan dan Bangun Motivasi Internal Secara Natural untuk Belajar

Bukan Lagi Pemberian PR!  Diferensiasi Proyek dan Kegiatan Anak, Bangun Kebiasaan Anak Memilih Tantangan dan Bangun Motivasi Internal Secara Natural untuk Belajar

Durasi Waktu Baca : 3 Menit



Surabaya, Sekolah Cikal. Pemberian Pekerjaan Rumah (PR) yang diharapkan menjadi langkah pembiasaan dan membangun budaya belajar secara rutin pada anak ternyata menjadi beban tersendiri yang mendorong penghapusan PR di Kota Surabaya oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya. 


Sebagai Konselor Anak di Sekolah Cikal Surabaya, Nerinda Rizky Firdaus, M.Si atau yang biasa dipanggil Ms. Nerin menyebutkan bahwa membangun motivasi internal dengan membuat proyek atau kegiatan dengan pendekatan diferensiasi dan personalisasi adalah upaya yang dapat membangun semangat eksplorasi dan pembelajaran bagi anak-anak sejak di jenjang SD-SMA di Cikal Surabaya. 


Baca dulu : Penghapusan PR di Jenjang SD-SMP di Kota Surabaya, Konselor Cikal Surabaya Tekankan Pada Pentingnya Eksplorasi Kegiatan dan Quality Time Bersama Keluarga!





Pembuatan Proyek Karya atau Kegiatan Secara Personalisasi 


Nerinda menceritakan bahwa sebagai salah satu sekolah Inklusi yang berbasis kompetensi di Surabaya, Sekolah Cikal Surabaya berupaya membangun motivasi internal belajar anak bukan dengan PR melainkan dengan memberikan anak ruang untuk mengekspresikan minat dan pengembangan dirinya melalui isu atau topik yang ingin diangkat, pentingnya hingga prosesnya secara berkelanjutan.


“Di Cikal Surabaya sendiri, membangun kebiasaan anak mencari atau memilih tantangan atau menbangun motivasi internal belajar bukan dengan PR, tetapi dengan pembelajaran bermakna yang memang diberikan dan adanya diferensiasi di kelas, baik itu topik belajar, pertanyaan yang memantik rasa ingin tahu anak, lalu juga penjelasan pentingnya belajar suatu topik apa kegunaan di kehidupan nyata, dan keterkaitannya di lingkungan atau diri sendiri. Anak-anak membangun proyek berkelanjutan yang dilakukan, misalnya jika di Cikal, terdapat Primary Years Programme Exhibition, Personal Project (PP) Exhibition, atau Cuulminating Project Exhibition (CP) itu dilakukan agar anak tetap tertantang menggali isu dari topik yang ia inginkan, tahu pentingnya apa, dan kontinuitas prosesnya.” jelasnya. 


Baca juga : Dukung Anak Ekspresikan Diri dengan Ragam Gagasan dan Imajinasi, Sekolah Cikal Surabaya Beri Ruang Bagi Murid Kreasikan Sudut Sekolah Dengan Mural!






Diferensiasi Hasil Proyek Anak Sesuai Minat, Bangun Motivasi Internal Anak Secara Natural


Nerinda juga menyebutkan bahwa dalam praktik keseharian membangun motivasi internal dan antusiasme untuk terbiasa dengan rutinitas belajar yang penuh tantangan di jenjang SD dan SMP, anak-anak akan diberikan keleluasaaan untuk menampilkan hasil dari proyeknya dalam bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan minat murid. 


“Di Cikal sendiri, kita lebih membangun pendekatan atas proyek itu kenapa kita melakukan itu di rumah, apa pentingnya, kendalanya apa? Apa yang sulit  mengapa? Selalu ada diskusi dan memfasilitasi pilihan kegiatan murid. Dengan diferensiasi setiap tugas pasti ada tugas yang beri ruang, bentuk tugas misalnya anak yang suka audio akan buat podcast, anak yang lebih visual akan membuat mindmap, anak yang suka menulis dan membaca akan buat esai, dan masih banyak lagi.” ucapnya. 


Dengan menerapkan diferensiasi proyek dan kegiatan anak yang memang disesuaikan dengan minatnya, anak-anak tentu tidak akan merasa terbebani dan secara natural semangat, motivasi internal dan juga keinginan untuk selalu hadapi dan memilih tantangan akan selalu hadir dalam diri anak. 


“Kami memang fokusnya itu memantik tantangan anak. Meski tak ada angka, tetapi tetap ada kategori penilaian dan pengembangan diri, dan melihat dari refleksi pengembangan diri anak.  Tak hanya yang perlu ditingkatkan, tetapi juga perkembangan dirinya secara utuh. Jadi, bukan hanya beri tugas dikumpulkan dan dinilai.  Di Cikal, kami akan selalu membangun pola belajar dengan pilihan itu motivasi dan tantangan itu akan hadir dan ingin mengerjakannya sendiri karena ia minati tanpa rasa tertekan atau beban.“ tutupnya. (*)




Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal bagi anak berkebutuhan khusus melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs (tim Customer Service Cikal)




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : Nerinda Rizky Firdaus, M.Si

Nerinda Rizky Firdaus, M.Si atau yang biasa dipanggil Ms. Nerin merupakan konselor anak, pengampu program PSE dan Career Exploration di Sekolah Cikal Surabaya.

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana

I'M INTERESTED