Khawatir dengan Dampak Negatif Penggunaan Media Sosial Pada Remaja? Orang tua, Coba Simak Tips Pendampingannya berikut ini!

Khawatir dengan Dampak Negatif Penggunaan Media Sosial Pada Remaja?  Orang tua, Coba Simak Tips Pendampingannya berikut ini!

Durasi Waktu Baca : 2 Menit, 53 Detik



Surabaya, Sekolah Cikal. Memberikan kepercayaan bagi anak untuk menggunakan media sosial tentu sebaiknya dilakukan setelah anak mencapai batas usia penggunaan media sosial yakni 13 tahun sebagaimana rekomendasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan juga batas ketetapan penggunaan berbagai sosial media, baik itu Facebook, dan/atau Instagram.


Sebagai Kepala Sekolah SMP dan SMA Cikal Surabaya, Enita Wardhana menuturkan bahwa remaja yang telah mencapai batasan usia penggunaan media sosial alangkah baiknya dapat diajak untuk berkomunikasi bersama dan membuat kesepakatan bersama sebagai upaya membentuk disiplin positif dan pendampingan penggunaan media sosial di usia remaja dalam sesi Cikal Bincang-Bincang Pengaruh Media Sosial terhadap Remaja secara daring pada (23/8).


Ia pun memberikan tips bagi para orang tua yang telah memperbolehkan anaknya yang telah memasuki fase remaja dan mencapai batasan usia sebagai pengguna media sosial sebagai berikut,


Pertama, Bangun Komunikasi yang Baik dan Bentuk Kesepakatan Bersama


Di Sekolah Cikal, Orang tua dalam berbagai sesi workshop parenting bersama dengan psikolog anak dan remaja Cikal selalu diberikan dorongan dan pendampingan dalam pola asuh anak, salah satunya dalam pengasuhan remaja dan media sosial. 


Bagi Enita, di tahap remaja telah diperbolehkah menggunakan media sosial, orang tua alangkah baiknya memahami bahwa komunikasi dua arah bersama anak akan membuat anak lebih terbuka dan percaya untuk berbagi cerita, termasuk dalam hal penggunaan media sosial.


“Hal pertama yang dapat dilakukan adalah orang tua perlu memahami bahwa mejalin komunikasi baik dengan anak mengenai peran dan pola penggunaan media sosial itu sendiri. Komunikasi adalah kunci kesuksesan kerjasama antara anak dan orang tua dalam membuat kesepakatan mengenai batasan-batasan tertentu dalam media sosial dengan komunikasi dua arah dan berdiskusi secara terbuka.” ucap Enita. 


Baca juga: Orang tua, Kenali Sisi Positif dan Negatif Media Sosial Bagi Pengembangan Diri Remaja!




Kedua, Beri Kepercayaan dan Jadi Teman Diskusi yang Tak Menghakimi 


Hal kedua yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah memberikan kepercayaan kepada anak remajanya untuk menggunakan media sosial setelah memberikan pemahaman dan membangun diskusi mengenai esensi dan peran dari media sosial itu sendiri.


“Kepercayaan orang tua terhadap anaknya yang berada di fase remaja akan menumbuhkan kepercayaan anak remaja itu pula terhadap orang tua yang telah memberikannya ruang untuk mengekspresikan diri melalui media sosial dengan cara yang baik setelah membuat kesepakatan bersama dan dengan diskusi-diskusi terbuka mengenai peranan, fungsi, dan dampak dari media sosial yang telah dilakukan bersama. Anak dalam hal ini akan juga akan secara tidak langsung menjaga kepercayaan itu.  Namun, ketika pelanggaran kesepakatan terjadi dan menyediakan waktu yang cukup untuk mendengarkan sudut pandang anak tanpa menghakimi.” jelas Enita.


Dengan orang tua memahami dan menerapkan komunikasi serta memberikan kepercayaan yang bersifat akomodatif yakni orang tua dapat menjadi ruang yang memberikan saran bahkan menjadi teman berdiskusi mengenai penggunaan media sosial sendiri penerapan disiplin positif penggunaan media sosial akan tetap tercapai dan membuat anak tentu terhindar dari dampak negatif penggunaan media sosial dalam kesehariannya. 


“Ingat, kuncinya adalah komunikasi yang baik dan kesepakatan bersama anak dalam penerapan disiplin positif sebagai bentuk pengawasan dan pendampingan anak dalam menggunakan media sosial di dalam kesehariannya.” tutupnya.


Baca juga : Pentingnya Workshop Orang Tua Dihadirkan Berkala di Sekolah : Bangun Pemahaman Orang Tua Masih Perlu Belajar dan Pemenuhan Kebutuhan Belajar Anak di Sekolah




Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal bagi anak berkebutuhan khusus melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs (tim Customer Service Cikal)




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : Enita Wardhana, Kepala Sekolah SMP dan SMA Cikal Surabaya

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana

I'M INTERESTED