Terinspirasi Dosen Fisika Kampus Ivy League, Simak Kisah Ahmad Syahroni, Pendidik Sekolah Cikal Amri Setu, Peraih Juara 1 Kompetisi Video Pembelajaran Fisika Nasional

Terinspirasi Dosen Fisika Kampus Ivy League, Simak Kisah Ahmad Syahroni, Pendidik Sekolah Cikal Amri Setu, Peraih Juara 1 Kompetisi Video Pembelajaran Fisika Nasional

Durasi Waktu Baca : 4 Menit



Jakarta, Sekolah Cikal. Menjadi seorang guru atau pendidik bukan berarti sudah mahir dalam segala bentuk pengajaran dan juga pengetahuan yang didapat dan dibagikan pada murid, melainkan tetap belajar dan membangun keberlanjutan dalam mengasah kompetensi diri sebagai guru. 


Salah satu kisah inspiratif mengenai guru kali ini hadir dari Ahmad Syahroni atau yang akrab disapa Roni, Pendidik Sekolah Cikal Amri Setu Jakarta Timur. Roni yang sejak SD bercita-cita menjadi guru ini mendapat penghargaan sebagai peraih juara 1 Kompetisi Video Pembelajaran Fisika Nasional yang diselenggarakan oleh Indonesia Science Center/PP-IPTEK-BRIN pada Desember 2022. 


Seperti apa cerita lengkap dari Roni, Pendidik Program Fisika Sekolah Cikal Amri Setu, Jakarta Timur, simak di bawah ini! 

Cerita Roni Bercita-Cita Menjadi Guru Sejak SD


Menjadi seorang pendidik yang turut berkontribusi dalam meningkatkan kecerdasan anak bangsa telah menjadi impian dari Roni sejak SD. Ia menyebutkan bahwa ingin menjadi manusia yang bermanfaat dan berdaya bagi sesama manusia yang berbagi kebaikan. 


“Menjadi guru adalah cita-cita saya sejak SD kayaknya. (menjadi guru) Saya rasa itu salah satu kesenangan yang banyak orang inginkan, ketika ada orang lain yang mengambil manfaat dari kita, baik itu berupa ilmu atau keteladanan.” ucap Roni pada Cikal (5/1).


Mengambil program Fisika yang menjadi salah satu bidang yang ia ampu sampai hari ini, namun ternyata siapa sangka Roni pada awalnya tertarik di bidang matematika. Ia menyebutkan bahwa pada dasarnya memahami matematika akan membuat murid memahami fisika.  


“Sebetulnya ketertarikan saya dari dulu adalah Matematika. Menurut saya matematika itu mudah. Belajar Fisika tanpa matematika akan susah sekali. Math is there to simplify life. Akan tetapi, kebanyakan siswa biasanya merasa susah belajar Fisika karena ada matematikanya, terbalik. Oleh karena itu, salah satu hal yang membahagiakan buat saya adalah ketika mereka memahami konsep Fisika yang sedang dibahas melalui persamaan matematis yang sederhana.” cerita Roni yang sejak 2015 sudah mengajar Fisika. 


Baca juga : Raih Penghargaan Dewi Sartika Award 2022, Inilah Cerita Hasto Pidekso Kepala Sekolah TK-SD Cikal Surabaya 




Cerita Roni Raih Juara 1 Kompetisi Video Pembelajaran Fisika Nasional 


Pada Desember 2022, Ahmad Syahroni berhasil meraih juara 1 atas keikutsertaannya dalam kompetisi video pembelajaran Fisika nasional tingkat SMP-SMA yang diselenggarakan oleh Indonesia Science Center/PP-IPTEK-BRIN. Roni bercerita bahwa keikutsertaannya dalam kompetisi tersebut merupakan langkahnya untuk membagikan praktik baik yang dilakukan selama ini dalam kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Cikal.


“(Keikutsertaan saya dalam kompetisi ini sebetulnya) Tidak dalam rangka ingin mendapatkan hadiah, tetapi ingin menunjukkan atau berbagi praktik baik bahwa ini yang kami lakukan di CIkal.” ucapnya. 


Ia menambahkan juga bahwa informasi mengenai kompetisi yang digelar oleh Indonesia Science Center/PP-IPTEK-BRIN diperoleh dari rekan pendidik di Cikal. Membahas mengenai Gaya Gesek Statis untuk anak-anak di jenjang SMP-SMA Se-Indonesia, Roni menyebutkan bahwa proses pembuatan, proses pengumpulan video pembelajaran dilakukan dalam kurun waktu dua minggu. Setelah itu, mengunggah video di kanal Youtube dan juga Google Drive


“(Dikompetisi video ini saya membahas) Tentang gaya gesek statis. Ini materi dasar yang dipelajari di semua sekolah, tetapi sayangnya biasanya ada beberapa hal yang terlewat ketika membahas topik ini. Prosesnya sendiri kurang lebih 2 minggu. Saya mulai dari membuat animasi di Apple Keynote dan di Geogebra. Itu saya buat di sela-sela mengajar. Setelah itu beres, baru membuat script dan timeline dari apa yang akan dibahas di menit sekian, mengingat durasinya adalah antara 5 sampai 7 menit. Proses ambil videonya kurang lebih sejam. Kemudian proses editing sehari.” tambahnya. 


Saat diumumkan sebagai guru yang meraih juara, ia mengucapkan syukur dan berharap bahwa video pembelajaran yang ia buat dapat memberikan manfaat dan menjadi ruang belajar bersama bagi seluruh pendidik Fisika di Indonesia. 


“Kompetisi ini merupakan kompetisi video pembelajaran yang pertama kali saya ikuti. Alhamdulillah (atas pencapaian ini). Harapannya kita saling belajar praktik baik antar peserta.” ucap Roni yang akan bersiap mengikuti INDONESIA TORAY SCIENCE FOUNDATION (ITSF)


Baca juga : Minati Musik dan Matematika Sejak Kecil, Inilah Cerita Bagas, Murid SMA Cikal Serpong, Peraih Juara 1 Yamaha PMC Nasional Indonesia 2022




Cerita Pembelajaran Fisika di Sekolah Cikal Amri Setu


Sebagai salah satu lokasi Sekolah Cikal yang mengintegrasikan Framework IB di Jakarta Timur, Sekolah Cikal Amri Setu, menurut Roni, menerapkan Scope and Sequence dari International Baccalaureate Diploma Program (IBDP).


“Seperti pada umumnya di sekolah-sekolah IB. Kami mengikuti scope and sequence-nya IBDP. Di kelas ada banyak hal atau keterampilan yang anak-anak pelajari. Dari mulai lecturing, penekanan pada konsep, diskusi terkait topik-topik terkini yang dilakukan oleh orang-orang atau scientist di luar sana, projek, eksperimen, belajar menampilkan dan mengolah data, keterampilan research, dan tentunya keterampilan memecahkan masalah melalui soal-soal Fisika.”ucapnya. 


Dalam keseharian, Roni juga menambahkan bahwa saat belajar ia berupaya untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan tingkat konsentrasi anak-anak. 


“Saya memilih aktivitas yang sesuai dengan concentration span anak-anak. Anak-anak biasanya mampu fokus berapa lama. Pada saat mereka fokus, apa yang semestinya diberikan.  Saya tetap menitikberatkan pada persamaan-persamaan matematis karena, sekali lagi, itu justru memudahkan kita dalam belajar Fisika. Saya juga memakai animasi atau ilustrasi dalam mengajar, yang kebanyakan di buku-buku Fisika biasanya hanya berupa gambar diam atau bahkan penjelasan tanpa gambar. Sehingga susah dipahami, apalagi bagi anak-anak yang tipe belajarnya visual.” tambahnya. 


Baca juga : Mengenal Rangga Wicaksono, Alumnus Sekolah Cikal Amri Setu, yang Kini Meniti Karir di Salah Satu Bank Digital Terbaik Indonesia!




Terinspirasi dari Dosen Ivy League, Ciptakan Pembelajaran Fisika yang Menyenangkan di Sekolah Cikal Amri Setu


Sebagai pendidik yang memiliki motivasi untuk terus belajar, Roni menyebutkan bahwa ia terinspirasi menciptakan pembelajaran program Fisika yang menyenangkan dari buku dan dari para dosen Ivy League 


“Saya banyak terinspirasi dari buku Visible Learning dalam mengajar. Juga dari dosen-dosen seperti Steven Simon di Oxford, Shankar Ramamurti di Yale, Walter Lewin dan Allan Adams di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Saya biasanya membagi topik menjadi topik kecil-kecil terlebih dahulu. Kalau sudah paham, baru pindah topik lain. Jadi, jarang sekali dalam satu pertemuan bahas banyak topik sekaligus. Kalau kita belajar menyetir dengan durasi 7 jam non-stop atau istirahat-istirahat sebentar, maka akan kewalahan. Lebih enak 7 hari belajarnya, sehari sejam saja.” cerita Roni.


Pada akhir bercerita, Roni menyebutkan bahwa kehadiran pembelajaran Fisika dengan menggunakan berbagai media dapat membuat pembelajaran akan lebih menyenangkan. (*)


Baca juga : Cerita Liam, Alumnus Cikal, dan Ingmar, Murid SMA Cikal Lebak Bulus, Kakak-Beradik yang Berprestasi di Bidang Musik!





Informasi Customer Service Cikal 


Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs (tim Customer Service Cikal)




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : 

    • Ahmad Syahroni, Pendidik Program Fisika Sekolah Cikal Amri Setu

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana

I'M INTERESTED