Bagaimana cerita lengkapnya? Mari simak di artikel berikut!

Baca Juga : Atharizi, Murid SD Cikal Surabaya, Raih Medali Perak International Mathematics Contest 9 Negara!

Belajar Hadapi Situasi dengan Tenang

Bagi Raphael, tantangan dalam persiapan kompetisi ini adalah menjaga diri agar tetap tenang. Meski sempat khawatir terhadap kompetisi, Raphael tidak panik menghadapinya.

“Secara jujur, bagian paling menantang untuk saya adalah mencoba untuk tetap tenang dan tidak panik. Kompetisinya tidak sesulit yang kubayangkan. Walaupun ada saat-saat yang mungkin sulit atau tantangan, saya tidak pernah merasa tidak nyaman.” ungkap Raphael.

Sementara bagi Aira, tantangan terbesarnya justru ada pada memahami istilah baru dalam Bahasa Inggris. 

“Yang paling sulit itu menentukan kata-kata,” ujarnya. “Ada beberapa istilah seperti conjunction yang baru aku pelajari saat mulai berlatih.” katanya.

Meski masing-masing dari Raphael dan Aira memiliki tantangannya tersendiri, mereka tetap berusaha untuk menjalaninya dengan baik.

Baca Juga : Dinar, Murid SMP Cikal Surabaya, Wakili Suara Alam Melalui Esai Lingkungan

Kunci Kekompakkan Raphael dan Aira

Prestasi yang mereka capai bukan hanya hasil kemampuan individu, tetapi buah dari kerja sama yang terjalin dengan baik. Raphael dan Aira tahu betul kelebihan satu sama lain, dan justru di sanalah kekuatan tim mereka tumbuh.

“Menurut saya, yang paling penting adalah kita bisa menggunakan kedua keahlian kami secara efektif. Saya adalah seseorang yang seperti ilmuwan, dengan pengetahuan dalam tentang topik ini, dan Aira adalah seseorang yang seperti seniman, dengan imajinasi yang saya tidak bisa membayangkan dalam kehidupan saya.” kata Raphael.

Sementara Aira melihat Raphael sebagai seseorang yang kaya akan kosakata. Menurutnya juga, menjaga komunikasi dan menghindari konflik adalah cara efektif untuk bekerjasama di kompetisi ini.

“Kami saling mendukung dan berkomunikasi untuk menghindari konflik selama kompetisi. Kami memiliki bidang keahlian yang berbeda: kosakata Raphael luar biasa, sementara saya memiliki imajinasi yang hebat. Dengan menggabungkan kedua keahlian ini, kami bisa melakukan apa saja asalkan saling mendukung.” lanjut Aira.

Baca juga : 3 Cara Psikolog Sekolah Cikal Menyampaikan Edukasi Seks pada Anak

Raih Juara 1 di Kompetisi SMALA Sciences and Linguistics Competition

Di kompetisi ini, Raphael dan Aira memperoleh juara 1. Keduanya mengungkapkan bahwa pencapaian ini lebih dari sekedar prestasi, tetapi juga terdapat pengembangan diri yang lebih baik. 

“Proses dari kompetisi ini meningkatkan kemampuanku untuk mengelola emosi, sehingga sangat memudahkanku untuk berkoordinasi dengan panitia atau hal-hal yang terjadi di lapangan.” kata Raphael.

Aira melanjutkan bahwa aspek yang berkembang dalam dirinya sebagai pelajar SMP Cikal Surabaya yang selalu antusias belajar adalah kepercayaan diri. 

“Bagi saya, tentu saja kepercayaan diri saya karena selama babak semifinal, saya harus menciptakan cerita imajinatif tentang Malin Kundang dan kemudian mempresentasikan ide-ide saya kepada juri. Saya perlu menggunakan suara yang jelas dan percaya diri untuk menjelaskan agar mendapatkan lebih banyak poin.” ungkap Aira.

Baca Juga : 51 Murid Sekolah Cikal Surabaya Raih 169 Medali di WSC Regional Round 2025

Cara Sekolah Cikal Surabaya Mendukung Raphael dan Aira

Sebelum kompetisi, Raphael dan Aira menceritakan bahwa selama persiapan dan kompetisi berlangsung, mereka didampingi oleh guru Sekolah Cikal. Mereka dibekali topik yang akan dibahas selama satu minggu. Meskipun singkat, tetapi dukungan ini berarti bagi mereka.

“Sebelum kompetisi segala hal, kita selalu belajar topik yang akan dibahas di kompetisinya, dan saat ini tidak berbeda. Meskipun hanya seminggu, pelajaran seminggu itu berhasil untuk mendukung kita.” kata Raphael dan Aira.

Dari pengalaman ini, keduanya pun merasakan pertumbuhan dalam Kompetensi 5 Bintang Cikal yang berbeda. Aira mengatakan bahwa kunci dari pengembangan diri yang ditumbuhkan di Sekolah Cikal Surabaya adalah selalu berani memilih tantangan dan berusaha untuk selalu lebih baik untuk diri sendiri

“Aku berpikir bahwa pilihan yang menantang karena aku bisa menantang diri sendiri dan ikut serta dalam kompetisi. Dulu, Aku selalu menghindari kompetisi apa pun, berpikir bahwa aku tidak cukup pintar. Tapi lihatlah aku sekarang, aku bersedia menantang diri sendiri dan menjadi lebih baik.” tambahnya.

Sementara Raphael menambahkan bahwa di SMP Cikal Surabaya ia selalu diasah untuk tumbuh menjadi pemikir yang terlatih dan efektif dalam setiap proses belajar, berinteraksi, dan mengembangkan diri. Oleh karena itu, bintang Cikal tersebut tumbuh dengan baik di dalam diri Raphael. 

“Menurut saya, Kompetensi yang menumbuh paling baik adalah Pemikir yang Terlatih dan Efektif (Skillful and Effective Thinker), karena kita berhasil untuk menerapkan pengetahuan kita di S2LC dengan komunikasi baik, dan juga improvisasi yang tepat waktu.” imbuhnya(*).

Baca juga :4 Alasan Mengapa Pendidikan Seksualitas Penting Diberikan di Sekolah

Informasi Cikal Support Center

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs 

Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

• Narasumber : Raphael dan Aira, Murid SMP Cikal Surabaya 

• Editor : Salsabila Fitriana 

• Penulis : Rahma Yulia