Cara Membangun Suasana Belajar yang Menyenangkan Ala Sekolah Cikal Bandung

Risda Pratiwi Hidayat, Pendidik Sekolah Cikal Bandung, menjelaskan bahwa dalam praktik belajar-mengajar Sekolah Cikal Bandung menerapkan 5 Cara Cikal, sebagai strategi mengatasi rasa bosan murid dalam belajar. Kelima Cara Cikal yang diterapkan di Sekolah Cikal Bandung antara lain Memanusiakan Hubungan (Characterized), Memahami Konsep (Comprehensive Concepts), Membangun Keberlanjutan (Constructive Continuity), Memilih Tantangan (Challenging Choices), dan Memberdayakan Konteks (Community Context).

(Sekolah Cikal Bandung menerapkan 5 Cara Cikal, sebagai strategi mengatasi rasa bosan murid dalam belajar. Dok. Cikal)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Yuk kita simak di artikel berikut ini! 

Baca juga : Kesulitan Saat Asah Kemandirian Anak? Orang Tua, Coba 3 Tips ini!

5 Cara Sekolah Cikal Bandung Bangun Suasana Belajar

Characterized (Memanusiakan Hubungan)

Sekolah Cikal percaya, bahwa setiap anak adalah individu yang unik dengan minat, kemampuan, dan cara pemahaman serta ekspresi yang berbeda. Sebab itu, pendidik akan menyediakan berbagai pilihan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan mereka yang beragam. Dengan harapan, kebebasan dalam memilih ini akan menumbuhkan komitmen dan tanggung jawab mereka dalam belajar.

Comprehensive Concept (Memahami Konsep)

Memilih konten dan konteks pembelajaran yang relevan. Dalam artian, sesuai dengan situasi kehidupan nyata anak-anak dan memastikan proses pembelajaran tersebut, mereka memahami tujuan apa yang mereka pelajari.

Constructive Continuity (Membangun Keberlanjutan)

Pendidik membangun motivasi belajar anak dengan memberikan umpan balik yang konstruktif, mendorong mereka untuk menjadi reflektif terhadap proses dan hasil belajar mereka. 

Challenging Choices (Memilih Tantangan)

Pendidik membangun motivasi belajar anak dengan memberikan umpan balik yang konstruktif, mendorong mereka untuk menjadi reflektif terhadap proses dan hasil belajar mereka. 

Community Context (Memberdayakan Konteks)

Menanamkan rasa peduli dan tanggung jawab pada anak-anak sebagai bagian dari lingkungan dan masyarakat dunia. Hal ini akan membuat mereka paham bahwa tindakan mereka dapat mempengaruhi orang lain dan masyarakat secara luas.

Baca juga : Hentikan Stigma Negatif, Pahami 3 Peran Orang Tua Tunggal dalam Mengasuh Anak!

Pentingnya Membangun Suasana Belajar yang Menyenangkan

Mengubah proses belajar menjadi sebuah perjalanan yang menyenangkan, menurut Risda, adalah kunci untuk membuka potensi maksimal murid. Sebagaimana Risda mengutip dari Meyer (2004), emosi positif memperluas pencarian dan penerimaan murid terhadap pengalaman baru, bahkan dalam situasi yang menantang. Di sisi lain, rasa takut akan menutup diri mereka dari peluang belajar. 

“Emosi yang baik memungkingkan pembelajar untuk mencari kesempatan baru, bahkan mencoba lingkungan pembelajaran yang tidak nyaman, dan mengambil resiko. Sedangkan rasa takut melumpuhkan dan menutup murid dari apa yang mungkin merupakan pengalaman belajar yang baik.” kata Risda. 

Risda yang berperan sebagai pendidik terus berupaya meningkatkan proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Ia percaya bahwa pengalaman belajar yang positif tidak hanya meningkatkan fungsi kognitif tetapi juga berdampak besar pada pengembangan minat, bakat, dan potensi seorang anak.

Dari artikel ini, dapat disimpulkan bahwa membangun suasana menyenangkan akan menciptakan emosi positif, sehingga akan memotivasi murid untuk menerima pengalaman baru dan proses belajar. Selain itu, meningkatnya hormon bahagia akan menciptakan lingkungan kondusif untuk pertumbuhan intelektual dan emosional anak. (*)

Baca juga : Orangtua, Ini 3 Alasan Anak Usia Dini Perlu Sekolah dari Rumah Main Cikal

Informasi Cikal Support Center 

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178

Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

• Narasumber : Risda Pratiwi Hidayat, Pendidik Sekolah Cikal Bandung 

• Editor : Salsabila Fitriana

• Penulis : Rahma Yulia