Durasi Waktu Baca : 2 Menit Jakarta, Sekolah Cikal. Dikenal sebagai praktisi pendidikan yang memaknai arti proses belajar sepanjang hayat dan mendirikan Cikal sebagai komunitas pelajar sepanjang hayat, Najelaa Shihab menceritakan sebuah tantangan yang pernah ia alami saat masih bersekolah, antara lain menghadapi rasa bosan karena dalam proses belajar di sekolah saat Najelaa bertumbuh kala itu hanya berfokus pada menghafal materi. Bagaimana cara Najelaa Shihab mengatasinya tantangannya? Simak, yuk! Najelaa mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami rasa bosan dalam beberapa momen karena dalam proses belajar yang ia jalani penekanannya adalah hafalan untuk lulus ujian. “Pernah bosen atau engga belajar saat masa sekolah itu tergantung periodenya, ya. Waktu masa sekolah dulu terus terang proses belajar di sekolah banyak banget menekankan hanya ke hafalan, dan buat lulus ujian dan sebagainya. Itu adalah hal yang membuat aku engga terlalu termotivasi, walau pun ya (pada akhirnya) tetap aku kerjain juga.” ceritanya seraya mengingat-ingat. Baca Juga : Simak Inspirasi Najelaa Shihab Mendirikan Sekolah Cikal di Usia Muda Terlepas dari momen-momen yang membuat Najelaa Shihab merasakan bosan dan kejenuhan yang berulang akan proses belajar berdasarkan hafalan di masa lampau, ia tetap memiliki lebih banyak momen menyenangkan dalam proses belajar yang ia jalani, yakni belajar dari konteks atau belajar dengan memberdayakan konteks. “Di masa sekolahku justru aku senangnya itu belajar hal-hal lain yang engga ada di teks buku pelajaran. Nah, di masa dewasa ini, dunia kerja harus belajar hal-hal lain di luar psikologi yang merupakan latar belakangku, itu juga ada bidang-bidang ilmu yang aku sangat tertarik, untuk pengen tahu, untuk mendalami, dan sebagainya.” ujarnya. Baca Juga : Cara Sekolah Cikal Tumbuhkan Jiwa Kompetitif dalam Diri Murid. Ini Penjelasan Najelaa Shihab! Najelaa menyadari bahwa dalam beberapa bidang baru yang kini ia pelajari seringkali menantang atau bahkan menimbulkan rasa bosan, tetapi ia memiliki cara untuk mengatasinya dengan “berpindah sejenak ke hal yang menyenangkan atau seru dijalani. “Cara ngelawan rasa bosan itu gimana? biasanya aku berhenti dulu, pindah dulu ngerjain proses belajar yang menurut aku seru, terus habis itu baru balik lagi ke hal yang engga terlalu seru itu. Jadi, aku berusaha cari keseimbangannya antara belajar hal-hal yang harus dipelajari dengan hal-hal yang memang aku pelajari karena aku punya motivasi dan aspirasi untuk bisa menguasai hal itu.” tuturnya. Di akhir, Najelaa menyematkan pesan bahwa dalam proses belajar kita perlu mengingat kembali relevansinya dalam kehidupan dengan pertanyaan reflektif, misalnya, apakah bidang yang kita pelajari akan berguna untuk kehidupan, pekerjaan, kebermanfaatan sesama. “Lagi-lagi kita harus balik ke relevan apa engga bilamana kita belajar tentang suatu hal. kalau memang berguna untuk kehidupan, berguna untuk pekerjaan, berguna untuk organisasi, maka rasa bosan kita harus coba dilawan, ya.” imbuhnya ramah.(*) Baca Juga : Miskonsepsi Soal Ranking, Simak Penjelasan Najelaa Shihab! Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178 Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Najelaa Shihab, Pendiri Cikal dan Praktisi Pendidikan Indonesia Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila FitrianaProses Belajar Najelaa Shihab di Masa Sekolah Dulu Fokus pada Hafalan
Najelaa Shihab Sukai Proses Belajar Memberdayakan Konteks
Cara Najelaa Shihab Atasi Kebosanan dalam Proses Belajar
Informasi Cikal Support Center