Durasi Waktu Baca : 3 Menit Jakarta, Sekolah Cikal. Masyarakat Indonesia seringkali masih belum menyadari bahwa mengatakan kata-kata yang secara sadar atau tidak sadar melukai orang lain merupakan sebuah aksi perundungan verbal dan dalam hal ini perundungan verbal adalah perundungan yang sifatnya serius karena dapat berdampak kepada kondisi psikologis manusia menurut Winny Suryania, M. Psi. Psikolog, Psikolog Klinis dan Konselor Anak dari Sekolah Cikal Amri Setu Jakarta Timur. Psikolog Winny, sapaan hangatnya, menegaskan bahwa setiap orang harus mampu menegaskan bahwa perundungan melalui kata-kata yang melukai, meninggalkan komentar pada fisik, dan hal yang merendahkan lainnya adalah bentuk perundungan yang serius dan tidak dapat disepelekan. “Sangat penting untuk menegaskan kepada masyarakat kita bahwa "kata-kata" itu bisa menancapkan luka dan bentuk perundungan dengan/tanpa disadari; bahwa lewat kata-kata atau sikap bahwa perundungan itu serius, tidak hanya komentar pada kekerasan fisik, pada segala hal yang merendahkan orang lain, menyerang orang lain, dan hal negatif lainnya.” tegasnya. Baca Juga : Kasus Bullying Meningkat Lagi, Psikolog Cikal Turut Prihatin dan Beri Pandangan Psikolog Winny juga menyatakan bahwa di masyarakat yang kini sudah lebih sadar akan kesehatan mental harus lebih sadar lagi bahwa perundungan verbal tidak boleh dianggap remeh. Ia bahkan menyebutkan bahwa bilamana terdapat lingkungan yang tidak mencegah perundungan verbal terjadi, maka hal tersebut akan menimbulkan perundungan yang lebih parah ke depannya. “Sudah banyak fakta yang menunjukkan bahwa perundungan verbal terbukti memiliki dampak negatif yang nyata meskipun dianggap sepele. Lingkungan yang tidak mencegah hal ini pun berisiko menimbulkan perundungan yang lebih parah kedepannya.” ungkapnya. Baca Juga : 5 Langkah Konselor SMA Cikal Surabaya Dampingi Murid Atasi Kebimbangan Memilih Jurusan dan Kampus Impian Dengan penegasan bahwa perundungan verbal adalah perundungan serius dan tidak boleh diremehkan, maka Psikolog Winny memberikan saran untuk mengedukasi diri dengan lebih baik akan perundungan, berupaya untuk memilih penggunaan kata dan bahasa yang baik, bangun empati, dan berani lebih peduli dan tanggap aksi dengan sekitar bila terdapat perundungan verbal yang terjadi. “Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan pemahaman kita, saling memberikan edukasi atau informasi yang tepat, jelas, dan mulai dari pengertian dasar perundungan itu sendiri. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, menyampaikan fakta dari data yang ada di lingkungan masyarakat itu sendiri (agar lebih dekat dan lebih relate dengan sekitar mereka), membangun kembali sikap empati, jaga batasan diri dan orang lain, dan melibatkan seluruh komunitas untuk bersikap peduli, dan berani melaporkan kejadian pada pihak yang berwenang.” imbuhnya.(*) Baca Juga : 3 Cara SMP dan SMA Cikal Surabaya Dampingi Murid Memilih Jurusan dan Studi Impian Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Winny Suryania, M. Psi. Psikolog, Psikolog Klinis dan Konselor Anak dari Sekolah Cikal Amri Setu Jakarta Timur Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila FitrianaPerundungan Verbal Tidak Boleh Dianggap Remeh
Edukasi Diri, Bangun Empati, dan Tanggap Peduli Perundungan Verbal
Informasi Cikal Support Center