Potret 4 Penulis Muda dari Sekolah Cikal dan Bukunya di Karya Raya 2024

Potret 4 Penulis Muda dari Sekolah Cikal dan Bukunya di Karya Raya 2024


Durasi Waktu Baca : 5 Menit



Jakarta, Sekolah Cikal. Sebagai sekolah berbasis kompetensi, Sekolah Cikal sejak dini membangun dan mengembangkan kemampuan literasi anak dengan program Creative Writing dan memberikan dukungan bagi para murid yang memiliki minat menulis untuk turut mengikuti pagelaran Karya Raya.


Karya Raya merupakan sebuah ruang bagi para penulis muda jenjang sekolah dasar untuk menuangkan imajinasi dan gagasan kreatifnya dalam karya. Setiap naskah dari para pelajar SD tersebut akan diseleksi, dicetak, dan disimpan karyanya di Perpustakaan Jakarta.


Pada tahun 2024 ini, 4 karya buku dari 4 murid SD Cikal berhasil terpilih menjadi 100 karya terbaik dan diabadikan di Perpustakaan Jakarta. Keempat murid tersebut, antara lain, Anindya Cetta Gauri (murid kelas 3 SD Cikal Lebak Bulus),  Ghanayara Alesha Bwana (murid kelas 2SD Cikal Amri Setu), Putu Jyotisha Putri Budiawan (murid kelas 2 SD Cikal Amri Setu) dan Zoey Francine Tanzil (murid kelas 4 SD Cikal Serpong). 



(4 Penulis Muda Sekolah Cikal yang karyanya terpilih di Karya Raya 2024. Dok. Cikal)



Seperti apa cerita keempat penulis akan karya terpilih mereka? Simak selengkapnya di bawah ini! 




The Lost Cat Karya Anindya Cetta Gauri dari SD Cikal Lebak Bulus


Anindya Cetta Gauri atau yang disapa Cetta, merupakan murid kelas 3 SD Cikal Lebak Bulus Jakarta Selatan, menulis mengenai kisah kucing yang kehilangan pemiliknya dalam The Lost Cat. Ia bercerita bahwa ia suka menggambar dan senang bahwa karyanya dapat terpilih dan dibaca oleh semua orang.


“Aku suka menggambar karena bisa dibikin cerita, aku suka juga menulis karena bisa jadi cerita. Aku suka bercerita karena ceritaku bisa dibaca sama orang lain. Cerita yang aku tulis itu tentang kucing yang kehilangan pemiliknya karena talinya putus, tapi akhirnya ketemu lagi kucingnya bisa buka pintu.” ucapnya. 


(Anindya Cetta Gauri dari SD Cikal Lebak Bulus dan Karyanya The Lost Cat. Dok.Cetta)


Ibunda Cetta, Ratna, mengungkapkan bahwa Cetta sudah terbiasa dibacakan buku cerita sejak dini, hingga akhirnya menikmati aktivitas membaca di waktu luangnya sampai hari ini. Dengan pengembangan diri dan pencapaian di Karya Raya 2024, ia berharap Cetta dapat terus berkarya.


“Cetta kami perkenalkan dengan buku dari usia dini, sejak Cetta bayi kami suka membacakan Cetta buku bergambar. Saya bersyukur Cetta bisa sampai di tahap ini dan bangga dengan komitmennya dalam proses pembuatan buku. Kami berharap Cetta terus semangat belajar dan mengembangkan diri. Tidak cepat puas dengan apa yang sudah dilakukannya, sehingga bisa terus berkaya dan bermanfaat untuk orang lain.” tuturnya dengan suka cita.


Baca Juga : Dua Tips Mengembangkan Diri Ala Maritza, Pelajar SMA Cikal Serpong Berprestasi!




Kari dan Kaca Pembesar Ajaib Karya Ghanayara Alesha Bwana dari SD Cikal Amri Setu


Ghanayara Alesha Bwana atau yang akrab disapa Nayara merupakan murid kelas 2 SD Cikal Amri Setu Jakarta Timur. Ia bercerita bahwa keinginannya menulis bermula dari hobinya menggambar dan ingin menceritakan apa yang ia gambar.


“Aku suka menggambar dan aku ingin menceritakan gambar yang aku buat. Aku mau gambarku bisa bercerita, jadi aku coba untuk menulis. Ternyata menulis itu asyik. Aku bercerita tentang anak bernama Kari yang punya kaca pembesar ajaib. Aku senang (bukuku terpilih di karya raya).” ucapnya.


(Ghanayara Alesha Bwana dari SD Cikal Amri Setu dan karyanya Kari dan Kaca Pembesar Ajaib. Dok. Nayara)



Ade Irma, Ibunda dari Nayara, mengungkapkan bahwa pengembangan diri Nayara dalam bidang literasi berkembang dengan baik sekali saat ikut program Creative Writing di SD Cikal sejak kelas 1 dan program tersebut mendukung pengembangan diri dan keberanian Nayara secara bertahap di fase perkembangan dirinya.


”Nayara itu dari kecil memang suka dibacakan buku bergambar dan ia lebih senang menggambar. Pada saat menggambar banyak yang bertanya akan cerita yang di gambarnya, dari sanalah gambar Nayara mulai ada ceritanya. Nayara ikut Creative Writers di Sekolah Cikal itu dari kelas 1 dan keikutsertaannya membantu perkembangan literasi nayara, Capaian Nayara di Karya Raya itu kemajuan besar dalam pengembangan dirinya bagi kami.” tuturnya.


Baca Juga : Orang Tua Wajib Tahu, Inilah Batas Usia dan Waktu Tepat Anak Gunakan Gawai!




The Story of Strawberry Icecream Karya Putu Jyotisha Putri Budiawan dari SD Cikal Amri Setu 


Putu Jyotisha Putri Budiawan (Jyo) merupakan murid SD kelas 2 di Sekolah Cikal Amri Setu yang juga menciptakan karya berjudul The Story of Strawberry Icecream dan terpilih di Karya Raya 2024. Ia bercerita bahwa bukunya membahas mengenai kisah persahabatan yag saling menyemangati agar tidak mudah menyerah.


“Jyo menulis tentang  “Strawberry ice cream“ yang merasa kurang percaya diri karena sering diejek oleh temannya. Namun, sahabatnya tetap menyemangati  sehingga “strawberry ice cream’’  kembali percaya diri, tidak mudah menyerah  dan lebih bersemangat, sehingga  ia disukai oleh banyak orang.” ucap Jyo yang miliki mimpi menjadi penulis ketika dewasa ini.


(Putu Jyotisha Putri Budiawa dan karyanya The Story of Strawberry Icecream terpilih di Karya Raya 2024. Dok. Jyo)


Aryanti Dewi, Ibunda Jyo, mengungkapkan bahwa pengembangan diri Jyo dapat menulis dan berprestasi atas karyanya di Karya Raya 2024 membuatnya merasa bersyukur dan bangga. Ia pun berharap Jyo bisa semakin termotivasi untuk berkarya dan mencapai impiannya menjadi penulis.


“Kami bangga karyaJyo bisa masuk dalam 100 karya terpilih perpustakaan Jakarta. Capaian ini tentu harapannya membuat Jyo termotivasi lagi untuk terus berkarya. Semoga Jyo terus produktif, terus berkarya dan bias menjadi seorang penulis.” ujarnya.


Baca Juga : 4 Alasan Mengapa Orang Tua Tidak Boleh Membiasakan Anak Menggunakan Gawai Sejak Dini!





Zozi Diarrhea Day Karya Zoey Francine Tanzil dari SD Cikal Serpong


Murid Sekolah Cikal keempat yang terpilih dengan karyanya Zozi Diarrhea Day adalah Zoey Francine Tanzil atau yang disapa Zoey. Ia merupakan murid kelas 4 SD Cikal Serpong, Tangerang Selatan. Zoey mengungkapkan bahwa buku Zozi Diarrhea Day yang ia tulis bercerita terinspirasi dari pelajaran di sekolah mengenai sistem tubuh dan oralit.


Buku aku itu cerita tentang seorang anak perempuan bernama Zozi, dia memakan makanan kotor, jadi dia terkena penyakit diare. Aku dapat inspirasinya dari pelajaran di sekolah. Pada saat itu aku lagi belajar sistem tubuh, dan baru tau tentang oralit. Karena menarik jadi aku mau menulis cerita tentang diare.” ceritanya.


(Zoey Francine Tanzil dan Karyanya Zozi Diarrhea Day yang terpilih di Karya Raya 2024. Dok. Zoey)


Junieke Purnama, Ibunda Zoey, mengungkapkan bahwa sebagai orang tua, ia bangga akan kerja keras yang diupayakan Zoey dalam menulis buku. Ia juga berharap bahwa capaian Zoey dan pengembangan dirinya dalam menulis dapat dilanjutkan sebagai lifeskill yang bermanfaat.


“Kami bangga atas kerja kerasnya dalam membuat buku. Namun, yang lebih penting lagi, kami bangga karena Zoey bisa bangga atas hasil karyanya. Harapan kami, Zoey bisa mempunyai minat untuk menulis. Bukan supaya bisa menjadi penulis buku, tapi supaya bisa membuka jalan ke minat-minat atau profesi lain, karena kemampuan menulis ini salah satu life skill yang sangat berguna.” imbuhnya.


Baca Juga : 46 Murid Sekolah Cikal Surabaya Raih 24 Medali di International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC) 2024




Apresiasi Sekolah Cikal Atas Prestasi Murid di Karya Raya 2024


Kepala SD Cikal Amri Setu, Eka Wulanjari, dan Kepala SD Cikal Lebak Bulus, Yaumil Asridh, mengungkapkan apresiasi mereka mewakili seluruh kepala SD di Sekolah Cikal akan prestasi dan pengembangan diri yang ditunjukkan oleh para murid yang karyanya terpilih di Karya Raya 2024. 


“Kami bangga dengan capaian anak-anak karena mereka telah percaya diri dan berkarya dan  kemudian terpilih oleh Perpustkaan Jakarta untuk dicetak dan diserahkan kepada perpustakaan sekolah. Kami berharap semua anak-anak cinta membaca dan menulis, sehingga mereka dengan senang hati mencurahkan kreativitas dengan berkarya.” ungkap Eka, Kepala SD Cikal Amri Setu.


Yaumil Asridh menambahkan bahwa setiap murid yang turut serta mengikutsertakan karyanya menunjukkan motivasi dan daya juang tinggi menuangkan idenya untuk dapat menginspirasi banyak orang. Ia juga berharap para murid Cikal lainnya akan terdorong untuk mengembangkan kreativitas dirinya dalam menulis. 


“Bagi kami, anak-anak yang karyanya telah terpilih menunjukkan motivasi dan juga daya juang yang tinggi sehingga mereka bisa berhasil menuangkan buah pikirannya ke dalam sebuah karya tulis yang bisa dinikmati oleh banyak pihak. Kami berharap semua anak-anak di Cikal dapat mengembangkan kreativitas dan menuangkan apa yang ada di pikirannya dalam tulisannya tanpa pembatasan seperti rasa malu, takut salah dan lainnya ke depannya.” tutupnya.(*)


Baca Juga : Cara Sekolah Cikal Tumbuhkan Jiwa Kompetitif dalam Diri Murid. Ini Penjelasan Najelaa Shihab!




Informasi Cikal Support Center 

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber :  

    • Anindya Cetta Gauri, Murid Kelas 3 SD Cikal Lebak Bulus

    • Ibu Ratna Dasa Ningrum, Ibunda Anindya Cetta Gauri 

    • Ghanayara Alesha Bwana, Murid Kelas 2 SD Cikal Amri Setu

    • Ibu Ade Irma Fitriani, Ibunda Nayara 

    • Putu Jyotisha Putri Budiawan, Murid kelas 2 SD Cikal Amri Setu

    • Ibu Ni Nengah Aryanti Dewi, Ibunda Putu Jyotisha Putri Budiawan

    • Zoey Francine Tanzil, Murid SD Kelas 4 SD Cikal Serpong

    • Ibu Junieke Purnama, Ibunda Zoey Francine Tanzil

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana



I'M INTERESTED