Durasi Waktu Baca : 3 Menit Jakarta, Sekolah Cikal Lebak Bulus. Berpartisipasi dan memberikan dukungan akan aksi baik dan inspiratif karena kepedulian, kreativitas, dan tenggang rasa pada sesama senantiasa bertumbuh dalam komunitas Cikal, seperti yang dilakukan oleh keluarga Pletscher (salah satu dari keluarga Cikal)dan Jirolupat (Grup band SD Cikal Lebak Bulus). Pada Juli 2024, keluarga Pletscher dan Jirolupat membuka bererapa acara inspiratif nasional di Jakarta, seperti event Kids Biennale Indonesia dan Event Rising Generation Alpha by Mommies Daily. (Keluarga dan Murid Sekolah Cikal Dukung dan Tampil di Acara Inspiratif Nasional 2024. Dok. Pletscher Family dan Jirolupat) Seperti apa potret dan alasan keluarga dan murid Cikal memberikan dukungan dan penampilan terbaik mereka di ruang publik? Simak selengkapnya berikut ini! Acara Kids Biennale Indonesia merupakan sebuah acara pameran yang menanggapi isu-isu relevan di masyarakat dan menjadi ruang anak-anak dan remaja untuk meningkatkan apresiasi seni dan budaya, partisipasi dan inklusi, anti perundungan, kreativitas, agen perubahan, pengembangan emosional dan sosial. Aisha Sudiarso-Pletscher mengungkapkan bahwa kehadiran keluarga Pletscher sebagai salah satu perwakilan keluarga Cikal berawal dari undangan yang dirasakan sejalan dengan visi dari keluarga Pletscher yakni berani bersuara, peduli dengan isu-isu sosial masyarakat, dan berani melawan aksi perundungan dan intoleransi di dalam kehidupan. “Pada saat pertama kali dihubungi oleh mbak Gie Sanjaya mengenai acara ini, kami sangat terharu bahwa ada orang yang peduli tentang intoleransi serta perundungan anak dan berani bersuara, berbuat sesuatu untuk melawan. Sebagai keluarga kawin campuran, kami tidak asing dengan intoleransi dan perundungan baik secara individu maupun keluarga. Dengan acara ini, kami dapat memberikan dukungan penuh dalam melawan aksi perundungan serta intoleransi.” ujarnya. (Keluarga Pletscher 3 penampilan piano di acara Kids Biennale. Dok.Pletscher Family) Keluarga Pletscher 3 penampilan piano, antara lain membawakan "The Little Negro” karya Claude Debussy dan dimainkan oleh Jan Miro Batara, Aduhai Indonesia karya Jaya Suprana dan dimainkan oleh Jan Miro Batara dan Ana Sophie Jelita, dan lagu "Kasih Ibu karya S.M Muhtar” dimainkan oleh Ibu Aisha bersama Jan Miro dan Ana Sophie. Tak hanya Keluarga Pletscher yang turut ikut dalam menyuarakan anti perundungan dan intoleransi, ada pula, Jirolupat, Band murid SD Cikal berbakat yang turut menyuarakan semangat anti perundungan dan intoleransi di dalam kehidupan melalui lagu-lagu inspiratif yakni Setinggi Langit (Naura), Manusia Kuat (Tulus) dan Happy (Pharrell). “Mari bersuara dan bersama-sama menentang kekerasan seksual, perundungan dan intoleransi pada anak dan remaja.” tegas Jirolupat dalam kanal sosial media resminya @jirolupat. (Jirolupat tampil di acara Kids Biennale. Dok. Jirolupat) Tak hanya Jirolupat, keluarga Pletscher juga menegaskan bahwa bersuara akan segala kekerasan dan intoleransi adalah hal yang penting sekali untuk dilakukan oleh semua manusia. “Bagi kami, bersuara dalam melawan intoleransi dan perundungan merupakan hal yang sangat penting bagi semua. Kekerasan dalam bentuk apapun, baik fisik maupun mental, tidak boleh ditoleransi karena akan sangat merugikan perkembangan bangsa. Perbedaan itu indah dan bersama kita bisa menciptakan dunia maju yang damai.” jelas Aisha. Baca Juga : 25 Tahun Cikal Berdiri, Najelaa Shihab Tegaskan Cikal akan Kontribusi Lebih Banyak untuk Indonesia Selain membuka acara di Kids Biennale Indonesia, Jirolupat juga diundang secara khusus untuk menampilkan beberapa lagu dalam pembukaan Rising Generation Alpha, sebuah acara parenting publik nasional yang diselenggarakan oleh media parenting, Mommies Daily. Di momen penampilan pembuka, Jirolupat menampilkan 5 buah lagu antara lain, Setinggi Langit (Naura), Manusia Kuat (Tulus), Medley lagu anak: Naik delman; Paman datang; Jangan marah, Happy (Pharrell), dan the best day of my life (American authors). (Jirolupat tampil di acara acara Rising Generation Alpha by Mommies Daily 2024. Dok. Jirolupat) Disaksikan oleh banyak tamu undangan dan banyak pendaftar keikutsertaan acara Rising Generation Alpha, penampilan Jirolupat diapresiasi dengan baik oleh publik. Semangat anak-anak generasi Alpha berhasil diwakili oleh band SD yang diisi oleh 7 murid kelas 6 SD yang terdiri atas tujuh personel, yaitu Tamima Pramundito, Shafiah Luna Kiran Wardana, Maria Anindita Amasti, Tertia Anadare Samiya Merdiaz, Ganendra Adie Wardhana, Mikael Danke Woen, dan Dex Ezekiel Ranggah Soesito. Sebagai grup band yang terbentuk pada 2023 ini, ketujuh personel band Jirolupat bermimpi dapat tampil di pangung yang lebih besar dan mencapai skala internasional. “Kami berharap, kami bisa manggung di panggung besar atau internasional dan bisa sukses.” imbuh Jirolupat. Keren sekali ya, keluarga dan murid Cikal dapat berbagi inspirasi melalui musik dan penampilan penuh makna! Semoga setiap keluarga Cikal dan murid Cikal lainnya dapat senantiasa berbagi inspirasi, praktik baik, dan dukungan terhadap berbagai acara publik, ya!(*) Baca Jugs : Faktor Keberhasilan Penampilan Jirolupat dan Pandangan Mentor! Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178 Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Aisha Sudiarso-Pletscher, Ibu dari Jan Miro dan Ana Sophie, Keluarga Cikal Jirolupat Band, Band SD Cikal Lebak Bulus Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila FitrianaSuarakan Anti Perundungan dan Dukung Inklusivitas di Acara Kids Biennale Indonesia
Suarakan Eksistensi dan Kebutuhan Generasi Alpha di Acara Rising Generation Alpha
Informasi Cikal Support Center