Sekolah Cikal Siap Dukung Pengembangan Fasilitas Pendidikan 3 Sekolah di Ende NTT

Sekolah Cikal Siap Dukung Pengembangan Fasilitas Pendidikan 3 Sekolah di Ende NTT

Durasi Waktu Baca : 3 Menit



Jakarta, Sekolah Cikal.  Sekolah Cikal tahun ini akan menggelar Playground of Nusa Nipa (POPA), selebrasi pembelajaran murid dengan tajuk budaya Flores, dan akan kembali menggerakkan aksi pengumpulan donasi melalui Cikal Aksi-Aksi untuk mengoptimalkan pengembangan fasilitas pendidikan dan penunjang belajar lainnya untuk 3 sekolah di Nusa Tenggara Timur, antara lain, SD Inpress Belanggo, SMAN Pulau Ende, dan SMKN 7 Ende berkolaborasi dengan Yayasan Guru Belajar.


Apa yang membuat Sekolah Cikal memutuskan memilih 3 sekolah tersebut dan apa saja hal yang akan Cikal dukung? Selengkapnya berikut ini! 




Alasan Cikal Gerakkan Aksi untuk Sekolah di Ende

Tari Sandjojo, M.Psi, Psikolog, Head of School Cikal mengungkapkan bahwa sebagai komunitas pelajar sepanjang hayat Cikal berupaya untuk menggerakkan aksi pemberdayaan masyarakat mengacu pada salah satu cita cikal dalam Kompetensi 5 Bintang Cikal yakni Warga Dunia yang Berdaya Untuk Mewujudkan Masyarakat yang Berkeadilan, Berkelanjutan dan Damai (Empowering member of just, sustainable and peaceful global society).


Mengacu pada pilar dan visi tersebut Cikal pun pada tahun ini kembali menggerakkan aksi donasi untuk pengembangan dan perbaikan sekolah di Ende, Nusa Tenggara Timur.


“Cikal ingin menumbuhkan semangat pada anak-anak sejak dini untuk kelak dapat membangun kontribusi dan menciptakan pemberdayaan yang bermakna serta penuh kebermanfaatan terhadap sesama manusia. Cikal berkolaborasi dengan Yayasan Guru Belajar untuk menjadi perantara dari aksi penggalangan dana Cikal untuk pengembangan pendidikan di Ende, NTT.” ungkapnya. 


Baca Juga : Seri POPA 




3 Sekolah Terpilih untuk Cikal Aksi-Aksi POPA 2025

  1. SD Inpres Belanggo, Ende. 

SD Inpres Belanggo, Ende, NTT merupakan sekolah yang terpilih untuk mendapatkan dukungan pengembangan pendidikan, baik dari pembelajaran dan fasilitas dari Sekolah Cikal.


Maria Magdalena Tea,S.Pd.SD, Pengawas SD Inpres Belanggo, berbagi cerita bahwa mengingat lokasi SD Inpress Belanggo yang dibangun sejak 1990 terletak di daerah terpencil, maka sekolah ini masih belum mendapatkan akses pembelajaran dan fasilitas yang memadai bagi murid dan guru untuk belajar-mengajar. 


“Terkait dengan sekolah dampingan saya SDI Belanggo yang terletak di daerah terpencil desa Likanaka kecamatan Wolowaru kabupaten Ende. Selama 34 tahun sekolah ini belum banyak sentuhan dan tantangan yang paling utama adalah topografi. Di sini, sarana prasarana, tenaga GTK yang kurang memadai. Ruang kelas rusak parah, keterbatasan toilet, sekolah tidak memiliki tempat dan pagar sekolah. Tidak memiliki ruang guru dan perpustakaan. Situasi ini membuat Kegiatan belajar mengajar menjadi tidak nyaman dan aman dan satuan pendidikan menjadi tidak pecaya diri.” ceritanya.


Baca Juga : Sekolah Cikal Gerakkan Pengumpulan Donasi di Playground of Nusa Nipa 2025




  1. SMAN Pulau Ende, NTT


SMAN Pulau Ende, NTT merupakan sekolah kedua yang terpilih untuk mendapatkan dukungan pengembangan pendidikan, baik dari pembelajaran dan fasilitas dari Sekolah Cikal. Akses sekolah menuju SMAN Pulau Ende tergolong sulit yakni dari kota melewati laut selama satu jam dengan menggunakan sampan tradisional.


Hifni Djafar, pendidik mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, mengungkapkan bahwa SMAN Pulau Ende menghadapi banyak tantangan untuk optimalisasi pembelajaran, antara lain, keterbatasan jaringan internet, sumber penunjang pembelajaran, sarana kelas, serta area terbuka untuk pembelajaran anak di luar kelas.


“Tantangan belajar mengajar di sekolah (yang kami rasakan adalah) saat kami mengakses Internet biasanya jaringan kadang masuk / baik juga kadang tidak sehingga sangat berpengaruh sekali proses efektifitas belajar mengajar. Adapun keterbatasan sumber belajar jaringan internet sangat baik / kurang stabil. Dari sisi bangunan ada dua ruang kelas yang berdinding tripleks yang tidak layak serta lapangan tempat upacara yang tidak bnyaman untuk siswa berolahraga,dan lainnya.” ujarnya. 


Oleh karena itu, beberapa kebutuhan yang diharapkan dapat diperbaharui adalah 

  1. Menghadirkan pelatihan guru untuk pembelajaran berbasis digital

  2. Pembuatan dan perbaikan sarana kelas untuk belajar anak-anak

  3. Pembuatan ruang guru 

  4. Perbaikan lapangan olahraga dan upacara

  5. Penunjang pembelajaran

  6. Ruang kesehatan atau UKS bagi anak-anak


Baca Juga : Sekolah Cikal akan Gelar Playground of Nusa Nipa Februari 2025




  1. SMKN 7 ENDE

Wilfridus Kado, pendidik mata pelajaran Produktif Pertanian SMKN 7 Ende, membagikan cerita bahwa di SMKN 7 Ende sarana dan prasarana belajar di kelas terbatas sekali sehingga proses belajar tidak optimal bagi anak-anak.


Tantangan yang kami rasakan adalah belum bisa mengoptimalkan pembelajaran di kelas karena keterbatasan sarana dan prasana yang menunjang proses pembelajaran di Kelas. Salah satunya adalah dari sisi bangunan sendiri tidak bisa digunakan.” jelasnya. 


Baca Juga : THE PLAYGROUND OF CIKAL : SEJARAH DAN MAKNA PLAYGROUND OF CIKAL




Informasi Cikal Support Center


Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs 




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : 

    • Tari Sandjojo, M.Psi, Psikolog, Head of School Cikal 

    • Wilfridus Kado, Pendidik Mata Pelajaran Produktif Pertanian SMKN 7 Ende, 

    • Hifni Djafar, Pendidik Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan SMAN Pulau Ende, NTT

    • Maria Magdalena Tea,S.Pd.SD, Pengawas SD Inpres Belanggo 

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana

I'M INTERESTED