Terbiasa Pecahkan Persoalan Kontekstual, Damai Murid Sekolah Cikal Surabaya Juara Lomba Peneliti Belia Se-Jawa Timur Bidang Ilmu Psikologi

Terbiasa Pecahkan Persoalan Kontekstual, Damai Murid Sekolah Cikal Surabaya Juara Lomba Peneliti Belia Se-Jawa Timur Bidang Ilmu Psikologi

Surabaya, Sekolah Cikal. Sebagai Sekolah yang mengembangkan kompetensi murid, Sekolah Cikal Surabaya kembali berbangga setelah salah satu muridnya, Ayunda Damai Fatmarani, yang kini duduk di kelas 10 Sekolah Cikal Surabaya berhasil meraih juara di lomba Peneliti Belia Se-Jawa Timur (Young Scientist Competition).  


Damai meraih juara harapan 1 se-Jawa Timur setelah berhasil mengembangkan riset penelitian bidang psikologi membahas “Remaja dan Diri Idealnya: Sebuah Studi tentang Identitas Online dan Offline Remaja SMA di Surabaya” pada (12/10). 



(Ayunda Damai (paling kanan) merupakan murid Sekolah Cikal Surabaya yang aktif mengikuti kegiatan internasional dan melakukan riset sosial serta psikologi. Dok Sekolah Cikal Surabaya)


Terbiasa Berdiskusi Mengenai Isu Masyarakat


Damai menceritakan bahwa sejak kecil ia telah terbiasa diajak oleh orang tuanya berdiskusi mengenai berbagai isu sosial dan psikologi yang terjadi di masyarakat. Itulah yang membuatnya kemudian tertarik dengan bidang sosial dan psikologi. 


“Sejak kecil orang tuaku sering mengajak berdiskusi terkait isu yang sedang diperbincangkan di masyarakat/sosial. Sehingga sudah dilatih untuk aware sama bidang ini dan akhirnya sampai sekarang suka. Nanti ke depannya pun itu yang akan dilanjutkan nantinya.” ceritanya singkat. 


Mengikuti Lomba Peneliti Belia (LPB) bagi Damai pun merupakan kesempatan yang baik untuk melatih minat dan bakatnya dalam penelitian sosial. 


“Semakin ke sini aku merasa salah satu passion-ku atau hal yang ingin aku lakukan kedepannya adalah terkait social research. Jadi, waktu tahu ada Lomba Peneliti Belia aku merasa ini kesempatan untuk melatih kemampuan sebelum nanti mungkin bisa aku aplikasikan ke banyak hal di masa depan, mengingat kesukaanku di bidang sosial dan psikologi.” Tambahnya. 


Program Ilmu Sosial, Melatih Rasa dan Pemikiran 


Kepala Sekolah Cikal Surabaya, Hasto Pidekso, menyatakan kebanggannya terhadap pencapaian prestasi Damai yang berkaitan erat dengan minat dan bakatnya. 


“Kami senang dan bangga murid Sekolah Cikal Surabaya kembali menjadi juara Lomba Peneliti Belia  (Competition Young Scientist) di mana konsep dan kriteria lomba sejalan dengan aktivitas proyek yang biasa dilakukan murid di sekolah. Banyak kategori yang bisa dipilih siswa sesuai minat dan bakatnya.” ucap Hasto. 


Sebagai murid yang menggemari bidang ilmu sosial dan psikologi, ia menyatakan bahwa program ilmu sosial (Social Studies) di Sekolah Cikal tidak hanya membuat kita merasa lebih dekat dan terlibat dengan kondisi terkini, melainkan juga mengasah perasaan dan pemikiran diri. 


“Aku paling menyadari kalo belajar social studies di Sekolah Cikal itu kita banyak diskusi di kelas, apapun tentang topik yang sedang dipelajari, dan dekat dengan kita. Melalui hal tersebutlah kita diasah untuk lebih peka dan peduli dengan keadaan sekitar, mulai dari perasaan dan pemikiran kita, serta memahami perasaan dan pemikiran orang lain. Di sesi belajar, kita juga sering bertukar pikiran dan memberikan masukan serta opini bersama guru dan teman-teman, jadi belajar tidak harus selalu dari materi atau jurnal. Itu hal yang paling aku sukai.” tuturnya.


Ia pun menambahkan bahwa Sekolah Cikal dalam hal ini mengarahkannya menjadi semakin menyukai apa yang telah ia minati dan sukai untuk dikembangkan lebih dalam.


“Dari awal aku masuk Sekolah Cikal terasa sekali kalau gurunya sangat atentif sama apa yang aku lakukan dan sukai, serta selalu mau mendengarkan apa yang aku sukai, apa yang sedang aku pelajari. Jadi akhirnya dalam mengarahkan minat dan potensiku jadi lebih mudah dan selalu konsisten sampai sekarang.” ceritanya. 


Keberhasilan Damai meraih lomba peneliti belia dapat menjadi inspirasi tentunya bagi para remaja lainnya untuk tetap dapat berkarya dan mengasah minat lebih dalam di saat pandemi ini. (*)

I'M INTERESTED