
Durasi Waktu Baca : 5 Menit Bandung, Sekolah Cikal Bandung. Sepak bola yang seringkali dianggap sebagai olahraga semata, ternyata memiliki arti yang lebih sebagai dunia yang mendukung setiap anak tumbuh lebih optimal, baik dari sisi motorik dan juga sosial, sebagaimana yang dirasakan oleh Alfatih Farzan. Alfatih, sapaan hangatnya, merupakan salah satu murid SD Cikal Bandung dengan global delayed development, gangguan bahasa ekspresif, tactile hipersensitif, proprioceptive hiposensitif dan vestibular hiposensitif yang kini duduk di kelas 2 SD dan mendapatkan dukungan khusus untuk optimalisasi pengembangan diri dan pembelajarannya dari Pendidikan Inklusi Cikal Bandung. (Alfatih Farzan, murid Sekolah Cikal Bandung yang didukung pengembangan dirinya di Pendidikan Inklusi Cikal Bandung, berprestasi di Sepak Bola. Dok.Cikal) Alfatih yang aktif bermain sepak bola di kala luang waktu pun menunjukkan prestasinya dengan baik di lapangan hijau dan bahkan seiring waktu berkembang dalam proses belajar inklusif di sekolah secara bertahap. Seperti apa cerita Alfatih tentang minatnya di Sepak Bola dan dukungan seperti apa dari Sekolah Cikal Bandung untuk optimalkan pengembanagn diri Alfatih? Simak ceritanya berikut! Baca Dulu : Kenali Gangguan Bahasa Ekspresif dan Dampaknya pada Proses Belajar Anak! Alfatih berbagi cerita bahwa ia senantiasa senang bermain sepak bola karena aktivitas motorik yang seringkali ia rasakan, seperti berlari dan menendang bola. Tak hanya itu, ia pun senang berjumpa dengan banyak teman-teman, sehingga ia merasakan suka cita. “(Aku suka sepak bola) Karena lari dan nendang bola. (Main sepak bola itu) Seru dan banyak temannya.” ucapnya. Imas, Ibunda Alfatih, juga turut berbagi cerita bahwa sejak kecil Alfatih memang telah diperkenalkan sepak bola oleh sang Ayah dan kakak sepupunya untuk mendukung keinginan aktif bergerak Alfatih. “Dari kecil Alfatih sudah dikenalkan dengan bola lewat tontonan sepak bola karna ayahnya sangat suka bola, kemudian sering diajak main bersama para kakak sepupunya, Tujuan awal kami itu agar dia bisa menyalurkan energinya yg banyak, karna alfatih dari kecil sangat aktif bergerak. Setelah itu, kami pun masukkan Alfatih ke klub sepak bola untuk mengejar motoriknya dan keinginan gerak Alfatih dapat lebih terarah.” ujarnya. (Alfatih miliki antusiasme tinggi dan impian di sepak bola. Dok.Cikal) Baca Juga : 4 Penyebab Gangguan Bahasa Ekspresif Pada Anak Seiring aktif berlatih, Alfatih pun semakin antusias berlatih karena dapat turut serta aktif bermain di lapangan hijau dan berkompetisi dengan timnya dan membuktikan bahwa dirinya dapat berkembang dengan baik dengan prestasi yang diraih bersama timnya, yakni meraih juara 3 Festival Samudra Competition, Turnament Futsal kategori U8 antar SD/MI Swasta tingkat Kota Bandung. Bagi Alfatih, pertandingan yang ia jalankan tidak sulit dan tentunya ia senang sekali meraih prestasi. “Engga (sulit), jarena lawannya kecil. Aku senang dapat piala.” ungkapnya. Sebagai pelajar yang merasakan sepak bola sebagai dunianya berkembang, Alfatih pun mengungkapkan bahwa kala dewasa nanti, ia ingin menjadi pemain bola profesional seperti Ronaldo. “Iya, seperti Ronaldo.” ucapnya. Bagi sang Ibu, Imas, impian yang bertumbuh dari Alfatih merupakan sebuah kebahagiaan karena pengembangan motorik yang telah dilihat seiring waktu. Ia dan Ayahnya Alfatih pun mengungkapkan akan mendukung secara penuh Alfatih. “Alfatih mengidolakan Ronaldo seperti umumnya anak-anak. Ia sangat bahagia ketika bermain futsal karena banyak energi dan gerak yang keluar. Insya Allah kami sebagai orang tua akan senantiasa memberikan dukungan pada anak kami unuk senantiasa belajar dan berlatih karna kami ingin anak kami menjadi versi yg terbaik untuk dirinya.” tuturnya. Baca Juga : Pembelajaran Inklusif ABK di Sekolah Cikal Bandung Bermula dari Samakan Tujuan “Pada awalnya Alfatih sudah terlihat senang bermain sepak bola. Ketika di sekolah pun, Alfatih selalu mengajak saya bermain bola saat break time. Hingga pada akhirnya, Alfatih mengikuti kegiatan les futsal motorik untuk mematangkan aspek motoriknya. Dan seiring berjalannya waktu, kemampuannya semakin terasah sehingga ia pun dapat mahir bermain sepak bola.” ujarnya. Sepak Bola dan Impian Alfatih
Dukungan Sekolah Cikal Bandung pada Pengembangan Diri Alfatih
Indriani Kusumah Pertiwi, Homeroom dari Alfatih di Pendidikan Inklusi Cikal Bandung, mengungkapkan bahwa dalam keseharian di Sekolah Alfatih selalu mengajaknya untuk bermain Sepak Bola di kala waktu istirahat.
(Dukungan Sekolah Cikal Bandung sebagai sekolah inklusi untuk Alfatih. Dok. Cikal) Baca Juga : Cara Sekolah Cikal Dampingi Anak dengan Gangguan Bahasa Ekspresif Optimalkan Potensinya Di Sekolah Cikal Bandung, Alfatih mendapatkan dukungan akomodasi belajar yakni penyesuaian moda belajar untuk beberapa program agar pembelajaran Alfatih lebih optimal. Dukungan moda belajar ini berupa kelas indivisual untuk program functional dan kelas besar atau reguler untuk program PHE dan Islamic Studies. Kedua moda tersebut ditujukan untuk mengasah kemampuan adaptasi sosial Alfatih dalam keseharian. “Di Sekolah Cikal Bandung, khususnya di lini Pendidikan Inklusi Cikal Bandung moda belajar yang digunakan Alfatih adalah individual untuk 3 program functional dan mengikuti kelas reguler untuk mata pelajaran PHE dan Islamic Studies. Sejauh ini Alfatih sudah banyak mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari awal kelas Year 1 sampai kelas Year 2. Terutama, kemampuan adaptasi sosialnya yang semakin baik dari hari ke hari. Dalam segi kegiatan akademik pun, terdapat banyak perkembangan yang sangat baik.” jelasnya. Baca juga :Pentingnya Akomodasi Belajar dan Modifikasi Kurikulum Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Imas, Ibunda Alfatih mengungkapkan bahwa keputusan dari kedua orang tua Alfatih mendaftarkan Alfatih di Sekolah Cikal Bandung dan Pendidikan Inklusi Cikal Bandung dilatarbelakangi oleh keinginan untuk penuhi kebutuhan belajar Alfatih dan rujukan atau rekomendasi dari Psikolog Anak. “Saya mendaftarkan Alfatih ke Pendidikan Inklusi Cikal karena saya melihat kebutuhan anak saya dalam belajar baik dari komunikasi maupun sosialisasi, dan juga rujukan dari dokter tumbuh kembang juga psikolog dimana anak saya terapi, bahwa saya harus mencari sekolah inklusi, setelah perjuangan panjang mencari sekolah inklusi yg sesuai dengan hati akhirnya kami dapat pendidikan inklusi Cikal dengan pendekatan belajar personalisasi, alhamdulillah” ujarnya. (Alfatih miliki impian menjadi pemain sepak bola profesional seperti Ronaldo. Dok.Cikal) Baca juga :Orang Tua ABK Harus Aktif Terlibat dalam Rencana Belajar Sejak Awal Tahun Ajaran! Seiring berjalannya waktu kedua orang tua Alfatih pun melihat bahwa Sekolah Cikal Bandung secara aktif memberikan dukungan dan pendampingan bagi Alfatih untuk optimalkan kemampuan motorik dan sosialnya “Di Sekolah Cikal Bandung anak saya selalu diberikan dukungan penuh baik dari guru PIC mau pun semua guru di sekolah dan itu membuat anak saya menjadi percaya diri, dapat segera beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik, karena sebelumnya anak saya takut dengan orang asing ataupun bertemu dengan orang banyak/keramaian, alhamdulillah sekarang sudah berani bertemu dgn siapapun dan bahkan berani tampil baik dalam turnamen ataupun panggung pertunjukkan.”ujarnya. Kepala Sekolah Cikal Bandung, Mohammad Rizky Satria, S.Pd,M.Pd, menanggapi ungkapan Ibunda Alfatih dengan mengatakan bahwa pendampingan dari Pendidikan Inklusi Cikal Bandung dilakukan dengan memberikan program dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan fase perkembangan anak untuk mencapai pembelajaran dan pengembangan diri yang optimal. “Kami menyakini bahwa setiap anak memiliki kebutuhan khususnya sendiri, dan di antara beberapa kebutuhan tersebut memerlukan fasilitasi pendampingan yang lebih intens dan individual sehingga memerlukan layanan dari PIC. Dalam prosesnya setiap anakdapat berkembang secara optimal apabila dipahami dengan baik kebutuhannya untuk kemudian diberikan program dan strategi fasilitasi yang sesuai.” imbuhnya. (*) Baca juga :Anak Berkebutuhan Khusus Hilang Fokus Saat Belajar? Ini 2 Kunci Mengatasinya! Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Alfatih Farzan, Murid SD Cikal Bandung. Ibu Imas, Ibunda Alfatih Farzan. Indriani Kusumah, Homeroom SD Cikal Bandung Mohammad Rizky Satria, Kepala SD Cikal Bandung Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila FitrianaInformasi Cikal Support Center