Langkah-Langkah Intervensi dan Pendampingan Bagi Anak yang Menyaksikan KDRT Oleh Keluarga dan Tetangga Terdekat

Langkah-Langkah Intervensi dan Pendampingan Bagi Anak yang Menyaksikan KDRT Oleh Keluarga dan Tetangga Terdekat

Durasi Waktu Baca : 3 Menit 


Jakarta, Sekolah Cikal. Mengambil langkah intervensi dan pendampingan bagi anak yang menyaksikan KDRT di rumah merupakan hal yang harus diupayakan agar mencegah dampak buruk jangka panjang yang dapat ditimbulkan seperti bola salju dalam diri anak. 


Psikolog Klinis Anak dan Konselor Sekolah Cikal, Winny Suryania, M.Psi., Psikolog dalam kesempatan berbagi pengetahuan mengenai pola intervensi dan pendampingan bagi anak yang menjadi saksi KDRT dari sisi keluarga terdekat dan juga sekolah sebagai partner pendidikan anak dan orang tua. Seperti apa penjelasan psikolog Winny? Simak selengkapnya di bawah ini. 

Langkah Intervensi dan Pendampingan Bagi Anak yang Menyaksikan KDRT Dari Keluarga Terdekat 


Dalam konteks keluarga terdekat, Winny menyebutkan terdapat dua langkah yang dapat dilakukan, yakni menanyakan dan memastikan kondisi anak aman secara fisik dan dilanjutkan dengan mendampingi anak ke ahli (Psikolog) untuk melakukan konseling. 


“Ketika anak menyaksikan KDRT secara langsung, orang tua atau pihak keluarga yang terdekat dapat menanyakan kondisi anak terlebih dahulu. Misalnya dengan menanyakan apa yang mereka rasakan dan memastikan bahwa kondisi anak aman secara fisik. Bila memungkinkan, beri anak jarak untuk merasa aman dengan situasi di sekelilingnya. Setelah itu, orang tua atau pihak keluarga lainnya sebaiknya membawa anak ke ahli (psikolog) untuk melakukan konseling terkait kondisi anak.” ucapnya.  


Ia juga menyarankan terdapat orang dewasa dari keluarga terdekat anak yang juga ikut serta mendampingi dan melakukan konseling anak yang menjadi saksi dari KDRT. 


“Dalam hal ini,orang tua pun disarankan untuk juga melakukan konseling. Mengapa? karena dalam menangani anak yang menyaksikan atau berada dalam situasi tersebut, juga diperlukan orang dewasa yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak tersebut untuk pada akhirnya mengembangkan rasa percaya. “ tambahnya. 


Baca juga : Wajib Diperhatikan! Inilah Dampak Buruk Bagi Anak yang Menyaksikan KDRT Secara Jangka Panjang


Langkah Intervensi dan Pendampingan Bagi Anak yang Menyaksikan KDRT Bagi Tetangga Terdekat


Tak hanya menyebutkan langkah intervensi untuk keluarga terdekat yang dapat memberikan pendampingan bagi anak yang menjadi saksi KDRT. Winny juga menyebutkan rekomendasi langkah intervensi yang dapat dilakukan oleh tetangga terdekat apabila KDRT terjadi di sekitarnya dan melihat terdapat anak yang menjadi saksi di dalamnya. 


Winny menuturkan bahwa langkah yang diperlukan adalah menjauhkan korban dan saksi jauh dari paparan kekerasan. Lalu dilanjutkan dengan pelaporan ke RT/RW setempat. 


“Pertolongan yang paling cepat dan membuat korban aman adalah mengajak saksi dan korban ke tempat yang aman dan jauh dari paparan kekerasan. Setelah itu pastikan melapor pada RT/RW setempat atau pihak yang berwajib.” ucapnya. 


Ia juga menambahkan harapan untuk setiap Rukun Tetangga dan Rukun Warga di berbagai tempat dan lokasi di Indonesia agar dapat membangun kesadaran warga dan komunitas lingkungan KDRT yang merupakan tindakan kekerasan yang berbahaya sehingga tidak lagi menjustifikasi atau hanya mengamati saja dan bekerja sama menjaga lingkungan agar aman dan kondusif.


“[Menurut saya] penting sekali memiliki kesadaran yang berangkat dari diri sendiri bahwa KDRT merupakan tindakan kekerasan yang berbahaya, sehingga suatu komunitas warga di area manapun juga bekerja sama untuk menciptakan dan menjaga lingkungan yang kondusif dan aman. Masyarakat baik itu dari Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) bisa juga pada satu area membuat penyuluhan warga tentang KDRT atau topik yang lainnya, sehingga memiliki satu kesamaan dan pengetahuan yang terbaharui.” tutupnya.(*)


Baca juga : Lima Langkah Intervensi dan Pendampingan Bagi Anak yang Menyaksikan KDRT di Sekolah Cikal


Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs (tim Customer Service Cikal)


Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 


  • Narasumber : Winny Suryania, M.Psi, Psikolog 


Winny merupakan seorang psikolog klinis anak yang menyelesaikan pendidikan S1 Psikologinya di Fakultas Psikologi YAI dan melanjutkan jenjang S2 di Magister Profesi Psikologi Klinis Anak, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. 


Ia telah memiliki pengalaman dalam berpraktek selama di sekolah Cikal-Amri sebagai konselor murid-murid remaja untuk konsultasi perkembangan akademik sampai perkembangan emosional. Selain itu Winny juga praktek sebagai psikolog part-time di biro Kasaya dan LPSK. Winny  juga mendalami Art-therapy untuk membantu penanganan klien.


  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana

I'M INTERESTED