Perilaku Agresif ABK Muncul Saat Belajar? Ini 2 Tips Mengatasinya!

Perilaku Agresif ABK Muncul Saat Belajar? Ini 2 Tips Mengatasinya!

Durasi Waktu Baca : 2 Menit



Jakarta, Pendidikan Inklusi Cikal. Perilaku agresif anak dengan kebutuhan khusus seringkali hilang timbul saat proses belajar berlangsung. Perilaku ini tentu timbul dikarenakan pemicu yang ada disekeliling anak dan patut untuk dipecahkan dengan bijak. 


Pendidikan Inklusi CikalCoordinator Associate, Muthia Devita mengungkapkan bahwa dalam proses belajar di Sekolah Cikal, khususnya di lini dukungan khusus ABK di Pendidikan Inklusi Cikal, perilaku agresif bisa terjadi karena masalah komunikasi dan sensorik. Namun, semua itu bisa diselesaikan dengan pendampingan yang tepat.


Seperti apa pendampingan yang dilakukan oleh Muthia dari Pendidikan Inklusi Cikal? Selengkapnya berikut ini!




Pertama, Observasi dan Pahami Pemicu Perilaku Agresif dengan Baik


Langkah pertama yang dilakukan Muthia adalah dengan melakukan observasi dan memahami pemicu perilaku agresif yang dialami oleh anak, misalnya, suara bising teriakan, suara mesin tertentu, dan warna-warna terang.


“Pada beberapa anak yang saya tangani, Beberapa penyebab dari agresi karena masalah komunikasi dan masalah sensorik. Biasanya hal yang saya lakukan untuk mendampingi perilaku agresif ABK adalah dengan modifikasi perilaku. Namun, Sebelum menerapkan strategi modifikasi perilaku, saya berusaha memahami pemicunya atau pemantiknya dengan mengobservasi dan mencatatnya. Sebagian besar anak berkebutuhan khusus itu sensitif terhadap suara bising teriakan/ suara mesin tertentu, sensitif dengan warna-warna terang.” jelasnya.


Baca Juga : Pentingnya Sekolah dan Orang Tua Samakan Tujuan Pengembangan Diri ABK di Sekolah Inklusi





Kedua, Terapkan Modifikasi Perilaku dengan Child Behaviour Checklist


Langkah kedua yang digerakkan Muthia adalah dengan melakukan modifikasi perilaku dengan dukungan Child Behaviour Checklist (CBCL), sebuah instrumen standar untuk mengobservasi dan menilai masalah perilaku, emosi, sosial, serta fungsi adaptif secara komprehensif.


“Hal kedua yang saya lakukan adalah dengan modifikasi perilaku, seperti menggunakan behavior checklist. Di Sekolah Cikal, penting sekali pendekatan pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus dapat dipersonalisasikan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pembelajaran. Guru harus mampu melihat kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh murid, kemudian guru dapat menentukan pendekatan dan metode apa yang akan digunakan untuk mencapai kegiatan belajar yang efektif.” tuturnya.


Sebagai sekolah inklusi, Sekolah Cikal menghadirkan pendidikan Inklusi Cikal untuk memberikan dukungan dan pendampingan pengembangan diri bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.  Pendidikan Inklusi Cikal hadir di seluruh kampus Cikal, baik di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Serpong, Bandung dan Surabaya.(*)





Informasi Cikal Support Center 

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber :  Muthia Devita, Pendidikan Inklusi Cikal Coordinator Associate

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana


I'M INTERESTED