Sekolah Cikal Promosikan Budaya Indonesia di Eropa

Misi Budaya Sekolah Cikal ke Eropa 2025

Durasi Waktu Baca : 5 Menit



Jakarta, Sekolah Cikal.  Sekolah Cikal berkolaborasi dengan organisasi tari Samakata dan Gema Citra Nusantara berhasil menggelar misi budaya kebudayaan ke Eropa, antara lain ke Austria, Jerman, dan Denmark pada 20-30 Juni 2025. 


Misi budaya Indonesia yang diikuti oleh 15 murid dari Sekolah Cikal Lebak Bulus, Sekolah Cikal Serpong dan Sekolah Cikal Amri Setu berhasil menampilkan 3 tarian tradisional Indonesia, antara lain, Tari Giring-Giring dari Kalimantan Tengah, Tari Cerite Kite dari DKI Jakarta, dan Tari Muda-Mudi dari Papua.  


(Sekolah Cikal menjalankan program misi budaya ke Eropa pada Juni 2025. Dok. Cikal)




Promosi Warisan Budaya Indonesia


Widya Kristianti, Pendidik dan Koordinator Lapangan Misi Budaya Sekolah Cikal, mengungkapkan bahwa misi kebudayaan yang dilakukan oleh Sekolah Cikal ini merupakan sebuah upaya untuk menumbuhkan dorongan dalam diri para murid untuk mempromosikan budaya tradisional Indonesia sebagai warisan budaya tak benda (Intangible heritage) yang dimiliki oleh Indonesia, baik itu dari tarian, musik tradisional, permainan tradisional dan seni lainnya. 


“Sekolah Cikal memiliki visi menumbuhkan setiap murid menjadi Warga Dunia yang Berdaya Untuk Mewujudkan Masyarakat yang Berkeadilan, Berkelanjutan dan Damai (Empowering Members of Just, Sustainable and Peaceful Global Society) dan dalam hal ini misi budaya adalah salah satu bentuk langkah yang diupayakan oleh Cikal dalam mewujudkannya. Kami ingin mengajak anak-anak andil dalam mempromosikan warisan budaya tak benda Indonesia” ujarnya.


Berkolaborasi dengan dua organisasi budaya Indonesia, Sekolah Cikal juga dalam hal ini, menurut Widya, mendukung aktivitas organisasi non-pemerintah dalam mempromosikan budaya tak benda Indonesia. 


Baca Juga : Tim Sepak Bola SMP Cikal Serpong Raih Juara 2 di Kompetisi Sepak Bola Bergengsi Asia 2025





Seleksi Kompetensi Diri dan Bakat Tari 


Dalam persiapannya, Widya menyebutkan bahwa program misi budaya ini merupakan program yang juga menerapkan tahapan seleksi bagi murid-murid Sekolah Cikal. Para murid yang mendaftar diharuskan untuk mengajukan Motivational Letter, Recommendation Letter dari Guru dan konselor Sekolah, serta mengikuti seleksi unjuk bakat tarian yang diasesmen langsung oleh praktisi tari untuk menentukan tarian yang sesuai.

 

“Di program misi budaya Cikal, terdapat 3 tahapan seleksi kegiatan bagi murid yang tertarik untuk mengikutinya, yakni mengirimkan motivational letter yang menjelaskan tujuan dan kaitannya pada pengembangan diri mereka di seni budaya, surat rekomendasi dari guru dan konselor, serta ikut serta seleksi bakat dengan Gema Citra Nusantara (GCN) selaku sanggar tari yang berkolaborasi dengan Cikal untuk kegiatan Misi Budaya ini.” jelasnya. 


(15 murid Sekolah Cikal terpilih mewakili sekolah Cikal dan Indonesia untuk Misi Budaya 2025. Dok.Cikal)

Dari 20 murid yang mendaftar di tahun ini, terdapat 15 murid yang terpilih menjadi delegasi misi budaya Sekolah Cikal. Kelimabelas murid tersebut terdiri atas 7 murid dari Sekolah Cikal Serpong, 7 murid dari Sekolah Cikal Lebak Bulus dan 1 murid dari Sekolah Cikal Amri Setu. 

Berikut adalah Daftar Delegasi dan Tarian yang Dibawakan dalam Misi Budaya Sekolah Cikal

Tari Giring-Giring (Kalimantan Tengah) 

  • Talitha 

  • Iftirasy 

  • Diva 

  • Tetulung

  • Abi 


Tari Cerite Kite (DKI Jakarta) 

  • Azra

  • Zahra 

  • Syila 

  • Keiko 

  • Nara 


Tari Muda-Mudi (Papua)

  • Tetu

  • Kenzie 

  • Abi 

  • Kai

  • Sarah 

  • Lexa 

  • Gendis 


Dalam persiapan keberangkatan, tim misi budaya Sekolah Cikal melakukan latihan tari, Make up, dan kostum secara intensif dengan tempo seminggu 2x sejak Januari hingga Juni dan dengan total 35 Sesi persiapan. Sebelum keberangkatan juga tim Misi Budaya Sekolah Cikal melakukan Gelar Pamit sebagai bentuk pemanasan penampilan. 

“Gelar pamit ini selain bertujuan untuk pemanasan tampil di depan audience yang beragam, juga sebagai momen meminta restu supaya kegiatan Misi Budaya ini berjalan dengan lancar. Gelar pamit dihadiri oleh Kepala Sekolah Cikal Lebak Bulus, para orang tua murid, kemudian, Dr. Yaya Sutarya, M.Pd (Kasubdit Peningkatan Kapasitas, Perlindungan dan Pengendalian, Direktorat KSPS TK, Ditjen GTK PG) dan Suryo Boediono (Ketua Tim Kerjasama Luar Negeri, Biro Perencanaan dan Kerjasama, Ditjen Dikti Ristek).” ucap Widya.


Baca Juga : 86 Murid Sekolah Cikal Lebak Bulus Raih 4 Trofi dan 167 Medali di WSC Regional Round 2025




Tiga Tarian Tradisional Indonesia 

Delegasi misi budaya Sekolah Cikal pun memulai penampilannya di Austria, tepatnya di Welts Museum, Vienna, Austria. Dengan tajuk“Wonderful Indonesia: Rhythm of the Equator”, murid Sekolah Cikal menampilkan Tari Giring-Giring dari Kalimantan Tengah, Tari Cerite Kite dari DKI Jakarta, dan Tari Muda-Mudi dari Papua di hadapan ratusan audiens di berbagai negara. 


(Tari Cerite Kite dari Provinsi DKI Jakarta dibawakan oleh Murid Sekolah Cikal di Austria. Dok. Cikal)


Ketika di Vienna, anak-anak menampilkan 3 tarian Indonesia di Welts Museum, Vienna. Kegiatan yang diselenggarakan oleh KBRI ini bertajuk “Wonderful Indonesia: Rhythm of the Equator”.Ada sekitar 300 warga Vienna yang menonton acara tersebut. Selain itu ada Duta Besar Indonesia di Vienna, Bapak Dr.iur. Damos Dumoli Agusman yang hadir dalam acara tersebut.” ucapnya. 

Tetulung atau Tetu, murid kelas 11 SMA Cikal Serpong yang turut serta dalam misi budaya dan menjadi salah satu penampil tarian Muda-Mudi dari Papua di Austria mengungkapkan bahwa ia benar-benar menikmati pengalaman menjadi delegasi Indonesia untuk misi budaya ke Eropa. Bahkan ia mengungkapkan bahwa penampilan tarian Indonesia yang ia lakukan di Austria merupakan penampilan paling berkesan.

(Tari Muda Mudi (Papua) dan Tari Giring-Giring (Kalimantan) dibawakan oleh murid Cikal di Austria dan Jerman. Dok. Cikal)

“Aku bener-bener enjoy selama misi budaya dan banyak pengalaman baru yang aku dapetin dari kegiatan tersebut. Momen yang paling berkesan adalah saat di Austria lebih tepatnya di Welts museum.” ucapnya.  

Setelah menyelesaikan misi di Austria, tim misi budaya Sekolah Cikal pun bergerak ke Jerman untuk mengikuti kegiatan kunjungan universitas. Setelah kunjungan universitas tersebut, tim misi budaya Sekolah Cikal pun melanjutkan penampilan di Kopenhagen, Denmark. 

“Di Denmark, anak-anak tampil dalam kegiatan Hari Anak Nasional yang dilaksanakan oleh KBRI Copenhagen. Sama seperti di Vienna, mereka menari 3 tarian. Kegiatan ini dilaksanakan di KBRI Copenhagen yang dihadiri oleh Duta Besar Indonesia di Denmark, Ibu Siti Nugraha Mauludiah, tamu undangan dan warga indonesia yang ada di Denmark.” jelas Widya. 

Baca Juga : 37 Murid SMP dan SMA Cikal Amri Setu Raih 2 Trofi dan 116 Medali di WSC Regional Round 2025




Bersiap Misi Budaya 2026

Pelaksanaan program Misi Budaya Sekolah Cikal 2025 dikatakan telah berhasil mencapai tujuannya yakni mempromosikan budaya Indonesia. Menurut Widya, para murid Sekolah Cikal juga dalam hal ini telah berhasil menunjukkan bakatnya dengan penuh keberanian dan rasa bangga. 


“Misi Sekolah Cikal untuk mempromosikan budaya Indonesia Tercapai. Anak-anak juga dalam hal ini memiliki kesempatan untuk menari dan berbaur untuk menyampaikan informasi terkait tarian yang mereka bawakan. Selain itu, anak-anak juga banyak belajar untuk mengapresiasi budaya Indonesia dan melihat pentingnya mempromosikan baik dari forum yang terkondisikan maupun dalam perilaku sehari-hari.” ucapnya.

Keiko, salah satu delegasi dari Misi Budaya Sekolah Cikal tahun 2025, mengungkapkan bahwa pengalaman misi budaya yang digelar oleh Sekolah Cikal memberikan pengalaman yang tak terlupakan, meningkatkan kompetensi diri, dan berharap program misi budaya akan menjadi program yang berlanjut bagi para murid Sekolah Cikal seluruh kampus di Indonesia.

“Dari yang awalnya bingung dan merasa gugup, kita semua bisa tampil dengan baik di Vienna dan Frankfrut. Tampil di Vienna adalah salah satu momen paling berkesan karena banyak masyarakat yang terpesona dengan budaya Indonesia. Program ini menguatkan kesadaran diri saya akan budaya Indonesia, kerja sama tim, komunikasi yang semuanya sejalan dengan Cikal 5 Stars Competencies. Semoga program ini akan terus berlanjut dan menjadi favorit murid Cikal.” ucapnya.

Di akhir, Widya menegaskan bahwa ke depannya Sekolah Cikal akan berupaya untuk menggelar misi budaya sebagai program tahunan rutin bagi seluruh murid Sekolah Cikal.

“Kami tentunya berharap misi budaya akan menjadi kegiatan rutin untuk anak-anak Cikal, mengingat banyak manfaat yang bisa diambil untuk anak-anak juga untuk mempromosikan budaya Indonesia.” imbuhnya.(*)

Baca Juga : 60 Murid Sekolah Cikal Serpong Raih 2 Trofi dan 256 Medali di WSC Regional Round 2025




Informasi Cikal Support Center


Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs 




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : Widya Kristianti, Pendidik dan Koordinator Lapangan Misi Budaya Sekolah Cikal 2025.

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana



I'M INTERESTED