Durasi Waktu Baca : 2 Menit Jakarta, Sekolah Cikal.Sebagai sekolah berbasis kompetensi di Indonesia dan komunitas pelajar sepanjang hayat, Sekolah Cikal berupaya untuk memberikan pendampingan kepada orang tua terkait pola asuh yang tepat terhadap anak. Psikolog Klinis dan juga Konselor Anak di Sekolah Cikal Lebak Bulus, Nisrina Putri Anandiva, M.Psi., Psikolog mengungkapkan bahwa di Sekolah Cikal banyak sekali dihadirkan kegiatan pendampingan orang tua agar orang tua dapat memberikan pendampingan terbaik terhadap pengembangan diri setiap anak dalam perjalanan tumbuh kembangnya. Apa saja kegiatan pendampingan yang dilakukan? Selengkapnya berikut ini! Psikolog Nana, sapaannya, mengungkapkan bahwa Sekolah Cikal di seluruh kampus menghadirkan pendampingan kepada seluruh orang tua terkait pola asuh dengan kegiatan rutin, seperti Parents Mandatory Workshop, Breakfast Club, kajian Agama, dan Cikal Bincang Bincang. Di dalam kegiatan tersebut, berbagai ahli dihadirkan baik itu Psikolog, Konselor, dan Leaders dari Sekolah Cikal. “Sekolah Cikal berusaha untuk memberikan pendampingan kepada orang tua terkait pola asuh dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan rutin bagi orang tua, seperti Parents Mandatory Workshop, Breakfast Club, dan Cikal Bincang Bincang. Pada kegiatan-kegiatan tersebut, orang tua belajar dan berdiskusi bersama dengan konselor sekolah, leaders Sekolah Cikal, guru, maupun expert dari luar sekolah terkait topik-topik spesifik yang dapat membantu orang tua dalam menjalankan pengasuhan.” ungkapnya. Baca Juga : Pola Asuh Otoritatif, Pola Asuh Tepat Diterapkan di Masa Kini! Dalam upaya membangun dan menerapkan pola asuh yang tepat, Sekolah Cikal berupaya untuk membuat kesepakatan antara Sekolah, Orang tua dan juga murid dalam hal mendisiplinkan anak. Sekolah dan Orang tua membuat kesepakatan bersama terkait belajar dan konsekuensi bilamana melakukan pelanggaran aturan. “Ketika murid melakukan kesalahan, Sekolah Cikal tidak memberikan hukuman, melainkan lebih mendorong murid untuk berefleksi terhadap perilakunya dan menekankan pada konsekuensi yang relevan dengan perilaku murid. Guru-guru di Sekolah Cikal juga secara berkala mendiskusikan aturan-aturan yang diterapkan di sekolah bersama murid-murid. Guru juga melibatkan murid-murid dalam proses pembuatan kesepakatan belajar. Hal-hal tersebut diharapkan juga dapat diadaptasi oleh orang tua dalam pengasuhan anak di rumah agar konsisten.” imbuhnya. (*) Baca Juga : Bukan Membentak Anak, Lakukan 2 Hal ini Saat Anak Tak Patuhi Aturan! Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178 Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Nisrina Putri Anandiva, M.Psi., Psikolog. Konselor Anak di Sekolah Cikal Lebak Bulus Nisrina Putri Anandiva, M.Psi., Psikolog. Atau yang lekat disapa Miss Nana adalah konselor di Sekolah Cikal Lebak Bulus. Ms. Nana lulus dari Program Magister Profesi Psikologi Klinis Anak, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia pada tahun 2023 dan lulus dari Program Sarjana Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia. Selain menjadi konselor di Sekolah Cikal, Ms. Nana saat ini juga berpraktik sebagai psikolog klinis anak dan menangani berbagai isu dan masalah psikologis, seperti masalah regulasi emosi, masalah atensi dan perilaku, tumbuh kembang anak, dan pengasuhan. Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila FitrianaHadirkan Kegiatan Rutin dan Wajib Bagi Orang Tua
“Ketika murid melakukan kesalahan, Sekolah Cikal tidak memberikan hukuman, melainkan lebih mendorong murid untuk berefleksi terhadap perilakunya dan menekankan pada konsekuensi yang relevan dengan perilaku murid.
Nisrina Putri Anandiva, M.Psi., Psikolog, Psikolog Klinis dan juga Konselor Anak di Sekolah Cikal Lebak Bulus.
Sekolah, Orang Tua dan Murid Buat Kesepakatan Bersama
Informasi Cikal Support Center