Durasi Waktu Baca : 3 Menit Jakarta, Sekolah Cikal Lebak Bulus. Mendalami suatu cabang olahraga ternyata tidak hanya dapat dimulai dari alasan kesehatan, melainkan juga dapat dimulai dari keinginan untuk memenuhi kebahagiaan diri, sebagaimana yang dirasakan dan dilakukan oleh Kaia Katarina Lunabelle, murid SMA Cikal Lebak Bulus. Kaia, sapaan hangatnya, merupakan seorang student-athlete panahan perempuan yang memulai pengembangan minatnya di cabang olahraga panahan sebagai kegiatan yang menyenangkan di luang waktu sejak SD. Pada tahun 2023, Kaia mulai berkomitmen mengasah kompetensinya di bidang panahan dengan mengikuti kompetisi panahan Archeries Archery Championship tingkat Kota Tangerang Selatan tahun 2023 dengan raihan medali emas. (Kaia Katarina Lunabelle, murid SMA Cikal Lebak Bulus, student-athlete panahan peraih medali Emas Archeries Archery Championship tingkat Kota Tangerang Selatan tahun 2023. Dok. Kaia) Penasaran dengan kisah lengkap Kaia? Simak, yuk! Berbincang dengan Kaia di kala luang waktunya, ia menceritakan bahwa momen pertama kali tertarik pada cabang olahraga panahan adalah ketika ia duduk di jenjang Sekolah Dasar (SD). Di kala itu, ia merasa bahwa olahraga panahan merupakan salah satu olahraga yang memiliki nilai dan manfaat yang lengkap baik dari sisi kesehatan, keterampilan, kecermatan, ketangguhan dan sportivitas. Tak hanya itu, ia pun mengungkapkan bahwa dalam Islam, olahraga panahan juga direkomendasikan oleh Rasulullah SAW. “Aku mengetahui panahan itu dari SD dan aku juga mendengar dari bahwa olahraga panahan itu salah satu olahraga yang direkomendasikan Rasulullah SAW. Jadi, aku tertarik ingin mencobanya.” ucapnya. (Kaia memulai minatnya di cabang olahraga panahan di saat sekolah dasar dan mendalami miinatnya di jenjang sekolah menengah. Dok. Kaia) Dalam proses pengenalan awalnya mendalami cabang olahraga Panahan, Kaia merasa bahwa rangkaian proses latihan yang ia jalani membuatnya merasakan sebuah “kepuasan dan kebahagiaan” yang konsisten dalam diri Kaia setiap kali ia melepaskan anak panahnya. “Selain karena rekomendasi Rasulullah yang memotivasi aku, kalau sama archery itu sudah cocok rasanya (konsisten) dan (menjadi) diri sendiri gitu. Jadi rasanya itu ketika meraih suatu achievementnya tuh lebih kayak wow (puas dalam diri). Setiap kali pas aku main, rasanya itu satisfying.” ucapnya dengan suka cita. Baca juga : Cerita Lakeisha, Murid SMA Cikal Lebak Bulus, Abadikan Dunia Remaja dalam Buku The Chosen Souls Meski terlihat mudah, olahraga panahan ternyata dipenuhi tantangan yang mendorong Kaia harus mengombinasikan kegigihan dan kecermatan dirinya, seperti saat ia berupaya memposisikan penempatan busur panah (bow) dengan posisi diri yang tepat. “Dulu saat aku main (saat SD) itu terlihat hanya nembak-nembak saja dan jadinya easy banget ini mah, tapi pas nyoba (serius) itu engga segampang itu. Banyak bow dengan beda-beda tipe, beda-beda kegunaan. Saat ini, aku sekarang pakai bear bow, bow yang menggunakan stabilizer, atau weight, buat biar bow-nya lebih stabil pas mau ditarik.” ceritanya. (Keyakinan diri, kecermatan, dan fokus adalah beberapa kunci yang dipegang oleh Kaia. Dok. Kaia) Dalam proses Kaia merilis anak panah pun, Kaia menegaskan bahwa keyakinan diri adalah kunci utama dalam olahraga panahan. “Salah satu teknik yang aku belajar di awal itu adalah cara rilis arrownya. Jadi biar engga terlalu kagok dan supaya hasilnya tidak optimal adalah kita tidak boleh ragu (harus yakin). Kalau udah ada setitik keraguan dalam hati (di momen merilis panahnya) itu harus dicancel, karena pasti hasilnya bakal tidak optimal.” ungkapnya dengan tegas. Baca juga : Cerita Adriana, Atlet Renang Indah Cilik Berprestasi dari SD Cikal Lebak Bulus Dengan antusiasme, semangat dan keberaniannya untuk mengasah potensi di olahraga panahan, Kaia pun memutuskan untuk mencoba kompetisi panahan pertamanya di Archeries Archery Championship tingkat Kota Tangerang Selatan tahun 2023. Bagi Kaia, Pengalaman pertama ini ia tujukan sebagai sebuah pengalaman pertama akan keberaniannya mencoba tantangan yang lebih jauh untuk pengembangan potensinya. “Sebenarnya karena coach aku menyarankan aku untuk ikut sebagai pengalaman. Ga menang engga apa-apa. Jadi, aku tuh saat lomba kemarin benar-benar sama sekali engga berhenti berdoa, karena aku udah gugup. Tapi akhirnya aku harus tenang, harus fokus saat releasenya (anak panah).” tuturnya. Baca juga : Kisah Audrey, Murid SMP Cikal Lebak Bulus, Raih Penghargaan di YALE University Summer Camp 2023Awal Mula dan Alasan Kaia Menyukai Olahraga Panahan
Olahraga Panahan, Kombinasi Kecermatan dan Keyakinan
Cerita Kaia Ikuti Kompetisi Panah Pertama Kali
Di momen giliran dirinya merilis anak panah di beberapa tahap seleksi menuju final, Kaia mengungkapkan momen ia merasa gugup. Ia merasakan perasaan dan pikiran yang bercampur dalam benaknya. Tetapi, di saat akan merilis anak panahnya hingga di tingkat final kompetisi, ia hanya berusaha tenang dan fokus teriring dengan doa baik yang ia lantunkan dalam hati. “Selama lomba kemarin tuh aku benar-benar sama sekali engga berhenti berdoa, pokoknya harus tenang dan harus fokus. Seletah berdoa, aku mencoba tarik nafas, hembuskan, tarik nafas, terus merasa tenang banget. Dan alhamdulillah, lewat eliminasi pertama lolos, terus habis itu lanjut, lolos lagi, lolos lagi, dan pas di final itu tuh kayak, masih agak kaget karena kayak, wow aku masuk final! Alhamdulillah.” tuturnya dengan penuh rasa takjub. (Archeries Archery Championship tingkat Kota Tangerang Selatan tahun 2023 pengalaman pertama yang meningkatkan ketangguhan Kaia di bidang olahraga Panahan. Dok. Kaia) Dalam pertandingan final, Kaia pun kembali mengulang momen menenangkan diri, menguatkan fokusnya, dan sebelum melepaskan anak panah. Ketenangan, fokus, dan kekuatan doa Kaia yang utuh itulah menghantarkannya meraih medali Emas dan Perunggu. Capaian prestasi yang ia raih pun diabadikan dalam ucapan penuh syukur seraya mengirimkan doa untuk Palestina. “Aku tetap bersyukur (atas prestasi yang kuterima), tetapi aku pun juga memikirkan mereka (Palestina), jadi, selama perjalanan pulang aku mengirimkan doa untuk mereka (anak-anak di Palestina, karena aku inget ada seorang tokoh berkata aku menang tetapi aku tidak ingin melakukan selebrasi berlebihan.” ucapnya. Di akhir kesempatan berbincang, Kaia mengungkapkan bahwa olahraga panahan adalah cara yang tepat baginya untuk mengasah kompetensi diri sebagai seorang risk taker dan juga reflektif, seperti halnya yang dicerminkan oleh kompetensi 5 Bintang Cikal. “Olahraga panahan bagiku itu yang pasti itu jadi lebih fokus pada satu titik, berusaha untuk mencapai tujuan akhir, risk taker juga lebih rasional dan juga reflektif, Cikal competency semua sih itu!” tutupnya dengan penuh tawa suka cita!(*) Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178 Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Kaia Katarina Lunabelle, Murid SMA Cikal Lebak Bulus, Peraih Medali Emas dan Perunggu Archeries Archery Championship tingkat Kota Tangerang Selatan tahun 2023. Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila FitrianaInformasi Cikal Support Center