Ketahui Penyebab dan Cara Tepat Menghadapi Anak yang Menolak Belajar Mandiri

Sekolah Cikal Bandung Bagikan Tips Menghadapi Anak yang Menolak Belajar Mandiri

Durasi Waktu Baca : 4 Menit




Bandung, Sekolah Cikal Bandung. Sebagai orang tua, membentuk anak menjadi individu yang tumbuh dengan sifat mandiri adalah hal yang esensial untuk pertumbuhan mereka. Namun dalam prosesnya, orang tua mesti menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah menghadapi anak yang menolak diajarkan untuk mandiri. 


Pendidik Sekolah Cikal Bandung, Dwi Ayun menyampaikan bahwa menuruti anak yang enggan belajar mandiri bukanlah hal yang benar. Anak-anak tetap harus dibentuk untuk berani mengambil tanggung jawab dan orang tua perlu memberikan kepercayaan tersebut pada anak. 



(Belajar mandiri sejak dini adalah langkah tumbuhkan tanggung jawab pada anak. Dok. Cikal)


Namun, apa sebenarnya penyebab seorang anak menolak diajari untuk mandiri? Mari simak penjelasan Dwi Ayun di artikel ini dan cara menghadapinya!  


Baca juga : Tidak Mudah Jadi Orang Tua Tunggal, Ini 4 Tantangan yang Dirasakan!





Penyebab Anak Menolak Mandiri


Saat seorang anak enggan melakukan kegiatannya secara mandiri, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi, seperti usia anak, pola asuh, dan lingkungan. 

Usia Anak

Pada usia tertentu, anak belum memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk melakukan tugas atau kegiatan tertentu sendirian, perasaan tidak percaya ini muncul karena mereka belum pernah melakukan hal tersebut sebelumnya atau anak belum tau cara mengatasi kegagalan atau kesalahan.


“Usia anak menjadi salah satu faktor yang menyebabkan anak belum siap untuk diajak mandiri. Hal ini disebabkan karena anak masih merasa belum percaya diri untuk melakukan hal yang diminta oleh orang tua.” kata Ayun. 


Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami tahap perkembangan anak mereka dan memberikan dukungan serta bimbingan yang sesuai untuk membantu mereka menjadi lebih mandiri secara bertahap.

Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua yang membiasakan anak dimanja juga berpengaruh pada kemandirian anak, yang pada akhirnya membuat anak bergantung pada orang tua karena terbiasa dibantu. Ketergantungan ini dapat menghambat kemandirian pada anak, di mana mereka cenderung menolak kesempatan untuk belajar. 


“Orang tua terbiasa untuk membantu atau melayani. Anak akan merasa enggan atau tidak nyaman ketika mencoba untuk melakukan sendiri. Ia merasa tidak yakin atau bahkan merasa takut untuk mencoba tanpa bantuan orang tua. Ketergantungan emosional yang menyebabkan anak menolak untuk diajak mandiri.” jelas Ayun.

Lingkungan Baru 

Beradaptasi di lingkungan baru merupakan pengalaman yang menegangkan untuk sebagian anak. Mereka cenderung merasa tidak nyaman karena harus berada di tempat baru yang tidak pernah dikunjungi dan bertemu orang baru yang tidak pernah ditemui sebelumnya. Hal ini tentu membuat anak cemas. 


“Lingkungan baru yang membuat anak merasa tidak nyaman ketika melakukan sesuatu tanpa bantuan orang tua yang maksimal. Contoh ketika hari pertama masuk sekolah, dimana anak sebelumnya belum pernah masuk sekolah namun di hari itu anak diminta untuk masuk ke dalam kelas sendiri dan tidak bisa melihat orang tua nya.” ungkap Ayun.


Dengan mengetahui penyebabnya, guru dapat memberikan dukungan yang tepat, seperti menuntun mereka dalam proses belajar, memberi dorongan moral, dan memfasilitasi refleksi diri untuk menemukan langkah-langkah yang akan membangun sifat mandiri.


Baca juga :Tidak Paksa Anak Sempurna, Ini Cara Belajar TK dan SD Cikal Bandung!





Cara Menghadapi Anak yang Menolak Mandiri

Setelah memahami  penyebab anak menolak diajarkan mandiri, berikut cara yang dapat diterapkan orang tua untuk menghadapinya secara efektif: 


Libatkan Anak dalam Hal Kecil dan Sederhana 


Mengutip tulisan The Key to Raising Independent, Capable Kids yang ditulis Lisa Firestone Ph.D di laman Psychology Today, memberikan anak kesempatan untuk berkontribusi di aktivitas sehari-hari yang sederhana akan membuat mereka percaya diri dan membentuk rasa tanggung jawab. 


“Kita dapat membiarkan anak membantu dengan cara mereka sendiri, seperti menata meja atau membantu menanam tanaman. Dengan begitu, anak akan membangun kemampuan sendiri dalam menyelesaikan tugas atau kewajiban mereka.” jelasnya. 



Baca Juga :Orang tua, Inilah Waktu dan Alasan Tepat Tumbuhkan Kemandirian Anak



Beri Kesempatan Anak untuk Belajar


Berdasarkan jurnal A Case Study of Culturing Children's Independence Attitude Through Parent’s Role and Teacher’s Role, orang tua memiliki peran penting dalam mengembangkan kemandirian pada anak usia dini. Orang tua disarankan memberikan kepercayaan dan kesempatan anak mereka untuk membuat pilihan, serta membimbing mereka untuk memahami konsekuensi dari setiap pilihan yang mereka buat. 


Proses mendidik anak menjadi mandiri dapat dilakukan dengan tidak memanjakan mereka secara berlebihan, namun memberikan mereka kesempatan untuk belajar bertanggung jawab atas tindakan mereka.  


Hal ini memungkinkan anak untuk mencapai tingkat kemandirian yang sesuai dengan usia mereka. Sebagai individu yang mandiri, anak akan mampu membuat keputusan sendiri, bertanggung jawab atas konsekuensi dari pilihan tersebut, membangun kepercayaan diri, serta mengembangkan kemampuan adaptasi dan keberanian untuk menghadapi risiko. (*)


Baca juga : Ketahui 3 Bentuk Kemarahan Anak Usia Dini dan Cara Identifikasinya!




Informasi Cikal Support Center 

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : Dwi Ayun, Pendidik Sekolah Cikal Bandung 

  • Editor : Salsabila Fitriana

  • Penulis : Rahma Yulia 






I'M INTERESTED