Komunikasi Positif dan Terbuka, Cara Orang Tua Tunggal Bangun Pemahaman dan Kedekatan Emosi pada Anak

Komunikasi Positif dan Terbuka di Terapkan di Rumah Main Cikal Bandung

Durasi Waktu Baca : 2 Menit



Bandung, Rumah Main Cikal Bandung. Mengasuh anak seorang diri sebagai Ibu atau Ayah tunggal membutuhkan kesiapan diri yang luar biasa dalam hadapi tantangan. Tak jarang dengan kesibukan yang dijalankan, anak akan merasa jauh dari Ibu atau Ayahnya. 


Pendidik Rumah Main Cikal Bandung dan juga Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Yuliani Dwi Astuti mengungkapkan bahwa membangun komunikasi positif adalah langkah tepat yang harus dapat dilakukan oleh Ibu dan/atau Ayah tunggal agar anak tidak merasa jauh secara emosi dan juga anak dapat memahami peran orang tua tunggal. 


(Komunikasi Positif dengan anak usia dini wajib dibangun oleh orang tua tunggal. Dok. Rumah Main Cikal)



Baca dulu : Hentikan Stigma Negatif, Pahami 3 Peran Orang Tua Tunggal dalam Mengasuh Anak!




Komunikasi Positif dan Terbuka, Ruang Bagi Anak Memahami Kondisi dan Menerimanya


Uli, sapaan hangat pendidik yang mendedikasikan dirinya dalam pendidikan ini, menyebutkan bahwa agar peran Ayah/Ibu tunggal dapat dipahami dan diterima oleh anak, ibu/ayah tunggal dapat secara berkala dan intensif membangun komunikasi dengan anak secara positif dan terbuka. 


Untuk mendekatkan diri dengan anak secara emosional, orang tua tunggal perlu membangun komunikasi yang positif dan terbuka dengan anak dengan menyediakan waktu yang berkualitas dengan anak.” ucapnya.

Membangun komunikasi yang positif dalam hal ini juga tidak memaksa anak untuk langsung memahami peran orang tua tunggal secara menyeluruh. Jelaskan secara bertahap dan beri waktu serta ruang anak menerima dan memahaminya.

“Agar peran orang tua tunggal diterima oleh anak, orang tua perlu konsisten dalam melaksanakan ketiga hal di atas dala mendekatkan diri dengan anak. Anak pun akan membutuhkan waktu untuk menerima dan terbiasa dengan hal tersebut. Berilah anak waktu untuk menerima dan memahami semuanya.” tambahnya.

Baca juga : Tidak Mudah Jadi Orang Tua Tunggal, Ini 4 Tantangan yang Dirasakan!




Komunikasi Positif dan Terbuka, Kunci Memahami Perasaan dan Harapan Anak 

Dalam menjelaskan peran sebagai Ibu atau Ayah tunggal, dalam hal ini, keterbukaan menjadi aspek yang penting dalam komunikasi anak dan orang tua karena dari sanalah anak dan orang tua tunggal akan sama-sama belajar memahami perasaan dan harapan yang diinginkan. 

“Alangkah baiknya orang tua tunggal tidak lupa untuk memahami perasaan anak. Tujuannya untuk mengetahui apa yang anak harapkan dan inginkan dari orang tuanya dalam kondisi tersebut. Orang tua tunggal pun dapat meminta timbal balik dari anak, mengenai apa yang bisa sama-sama diupayakan untuk menghadapi kondisi tersebut agar anak tetap nyaman dan tidak merasa kecil hati serta rendah diri.” ungkapnya. 

Menjadi orang tua tunggal tidak terlepas dari kesiapan yang matang, kesediaan diri untuk memahami anak, kebutuhannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Namun, menurut Uli, komunikasi yang positif dan terbuka dalam hal ini juga akan menjadi sebuah strategi komunikasi yang tepat untuk sama-sama saling mendukung dan mendampingi satu sama lain. (*)

Baca juga : Pahami Co-Parenting, Kolaborasi Pengasuhan Anak Pasca Bercerai, dan Tips Menerapkannya!




Informasi Cikal Support Center 

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : Yuliani Dwi Astuti, Pendidik Rumah Main Cikal Bandung 

Yuliani Dwi Astuti atau yang biasa anak-anak sapa dengan panggilan Tante Uli merupakan praktisi pendidikan di Rumah Main Cikal. Tante Uli memiliki minat yang besar terhadap dunia pendidikan anak terlihat dari rekam karirnya yang kini sudah memasuki tahun ke-lima sebagai guru anak usia dini.  Selain mengisi harinya sebagai guru, Tante Uli juga senang mengikuti berbagai workshop bertemakan kerajinan tangan.


Tante Uli percaya, bahwa setiap individu adalah unik. Karenanya setiap individu memiliki tugas untuk mengenal keunikan masing-masing dan menjadi optimal dengan keunikan yang ia miliki. Maka dari itu Tante Uli senang untuk bertumbuh bersama anak-anak karena menurut Tante Uli, dari anak-anak ia bisa menemukan banyak hal-hal unik dan membuatnya merasa optimal serta “terisi”.


  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana


I'M INTERESTED