
Durasi Waktu Baca : 4 Menit Jakarta, Sekolah Cikal. Playground of Nusa Nipa 2025 telah menjadi satu dari banyak kegiatan di Sekolah Cikal yang membangun dan menguatkan kelekatan antara adik-kakak kelas dari jenjang PAUD hingga jenjang SMA dimulai dari proses persiapan produksi penampilan, latihan, hingga hari pertunjukkan. (Bonding jenjang PAUD-SMA di Playground of Nusa Nipa. Dok.Cikal) Apa yang membuat kelekatan ini terbangun dengan baik? Tercermin dalam interaksi seperti apa saja kah kelekatan yang terbangun? Dan apa pengaruhnya terhadap interaksi keseharian di Sekolah Cikal? Simak gambarannya di bawah ini! Bianda Dinata, Head of Production Playground of Nusa Nipa Sekolah Cikal 2025, mengungkapkan bahwa Sekolah Cikal sejatinya telah terbiasa menggabungkan semua jenjang level pendidikan dari Prasekolah hingga SMA untuk Playground of Cikal. Hal ini tentunya ditujukan untuk menghadirkan progression pertunjukkan dari setiap murid dan tentunya melihat serta menumbuhkan erat kolaborasi seluruh murid Sekolah Cikal. (pandangan Bianda Dinata, Head of Production Playground of Nusa Nipa Cikal 2025. Dok.Cikal) “Sebenarnya Sekolah Cikal sudah biasa menggabungkan jenjangnya untuk pertunjukkan. Kita pun dapat melihat secara lebih merata pertunjukan yang lebih beragam dan adanya progression dari sisi pertunjukkan dan juga dari setiap murid. Pada akhirnya itu produksi pertunjukkan dengan keberagaman jenjang adalah untuk melihat murid-murid suka cita di panggung dan melihat kolaborasi komunitas Cikal yang solid,” ungkapnya. Dalam proses produksi, Sekolah Cikal dalam pembentukan scriptnya berupaya untuk membangun kolaborasi dengan menghadirkan scene-scene yang diharapkan dapat mendorong terbangunnya kerja sama adik-kakak di berbagai kampus Sekolah Cikal. Baca Juga : Cerita Rio, Murid SMA Cikal Amri Setu, Stage Manager Playground of Nusa Nipa 2025 Winny Suryania, Kepala Produksi Playground of Nusa Nipa Sekolah Cikal Amri Setu, menyampaikan bahwa menghidupkan proses di antara jenjang pendidikan yang berbeda adalah hal yang selalu diupayakan hingga pada akhirnya kelekatan atau Bonding di antara jenjang pendidikan yang berbeda itu terbangun dengan baik dari latihan. “Di Sekolah Cikal Amri Setu, bonding anak-anak dari level SD sampai SMA saat playground kemarin itu sangat baik, tentu butuh proses. Tapi di setiap persiapan latihan, kami mengajak kakak-kakak untuk terlibat bantu dan dampingi adik-adik dari berbaris, menyemangati latihan. Semua saling jaga dan saling memberi support satu sama lain.” ujarnya. (Gambaran kelekatan Pertunjukkan lintas level di POPA 2025. Dok.Cikal) Senada dengan Winny, Dina Irdhina, Kepala TK-SD Cikal Surabaya, juga mengaminkan bahwa kelekatan terbangun dari kakak-adik kelas karena berlatih bersama dari dialog hingga blocking panggung. “Selama proses latihan, bonding antara anak-anak lintas level di Sekolah Cikal Surabaya memang terlihat. Di Wae Wula, contohnya, cast yang terdiri dari anak-anak kelas 1 SD dan kelas 3 SD terlihat saling membantu untuk mengingat dialog atau blocking di panggung. Saat menunggu penampilan terlihat juga merka berinteraksi tanpa melihat level kelas.” tambahnya. Beberapa momen yang membangun kelekatan kakak-adik kelas POPA: Di setiap persiapan latihan, kakak kelas terlibat dampingi adik-adik berbaris dan bergantian latihan. Di setiap latihan, kakak-adik kelas saling menyemangati saat latihan tampil dan akan tampil pada hari pelaksanaan. Saling memberikan support dan saling jaga di area pertunjukkan. Saling membantu mengingatkan dialog dalam script bila lupa saat berlatih dan menjelang pertunjukkan. Saling mengingatkan penempatan Blocking saat latihan dan akan tampil. Baca Juga : Sekolah Cikal Rilis 5 Tema Lagu di Playground of Nusa Nipa Playground of Cikal setiap tahunnya berhasil menjadi salah satu cerminan keberadaan interaksi sehat dalam pertemanan, sehingga perundungan tidak terjadi di Sekolah Cikal dan inklusivitas dalam sekolah tetap terjaga. Berikut adalah beberapa pengaruh yang jelas terbangun di Sekolah Cikal pasca Playground of Cikal tahunan: Winny Suryania menuturkan bahwa pengaruh kerja sama yang terbangun di Playground of Nusa Nipa dan playground of Cikal sebelumnya secara signifikan meningkatkan kedekatan adik-kakak kelas dalam keseharian di lingkungan Cikal. “Dari kerja sama Playground of ini, termasuk POPA, itu berpengaruh sekali ke lingkungan Cikal sehari-hari. Selepas playground anak-anak masih suka main sama-sama, saling sapa antara kakak-adik kelas kalau ketemu di area sekolah atau waktu jam istirahat. Jadi terasa kedekatan anak-anak.” ujarnya. Baca Juga : Parent-Teacher Bonding, Cara Sekolah Cikal Pererat Hubungan antara Guru dan Orang Tua (Pengaruh POPA terhadap kelekatan jenjang PAUD-SMA di Sekolah Cikal. Dok.Cikal) Yaumil Asridh, Kepala TK dan SD Cikal Lebak Bulus, juga menambahkan bahwa pengaruh yang terjadi selalu menjadi lebih terasa dalam keseharian dari terbangunnya pertemanan sehat yang inklusif di Sekolah Cikal. “POPA membuat bonding antara adik dan kakak kelas semakin terasa. Yang sebelumnya mungkin tidak kenal, tidak pernah menyapa, sekarang jadi lebih dekat karena kenal dan bisa saling menyapa bahkan mengunjungi kelas adik/kakaknya. Hal tersebut tentu menunjukkan bahwa nilai-nilai seperti pertemanan sehat (healthy friendship) dan Inklusivitas telah terinternalisasi dengan baik.”tambahnya. Baca Juga : Psikolog Tari Sandjojo Jelaskan 3 Tahap Orang Tua Dampingi Remaja Atasi Stress Nisa Herliana, Kepala SMP-SMA Cikal Lebak Bulus, mengungkapkan bahwa dalam proses berinteraksi dengan adik-adik kelas, para murid SMP-SMA belajar untuk memahami dan menyesuaikan pola pikir adik-adik kelas, candaan, dan sikap. “Saya juga melihat bahwa kakak-kakak kelas dapat menjaga sikapnya dengan baik di depan adik-adik kelasnya, karena mereka sadar bahwa mereka perlu memberikan contoh dalam bersikap dan bertutur kata. Adik-adik kelas juga meneladani sikap kakak-kakak kelasnya yang percaya diri.” ujarnya. Di Cikal Surabaya, interaksi berbeda jenjang dan usia juga memberikan ruang bagi para murid SMA untuk memahami bentuk candaan adik-adik kelas. “Boleh jadi sesekali ada juga beberapa hal yang tidak menyenangkan terjadi, tetapi dari hal tersebut, kedua pihak (Adik-Kakak kelas) menjadi paham bagaimana berinteraksi dengan anak yang berbeda usia. Seperti kakak di SMA belajar memahami bagaimana berinteraksi anak-anak SD yang terkadang masih suka banyak bercanda, dan anak-anak SD juga belajar bahwa ada boundaries dalam bercanda.”tuturnya. Pada akhirnya, Playground of Cikal secara umum akan selalu menjadi langkah sekolah Cikal untuk membangun komunitas yang ramah anak dan tanpa perundungan. Interaksi yang terbangun sehat dalam kerja sama Playground of Cikal setiap tahunnya, harapannya, dapat selalu menumbuhkan kelekatan (bonding), kolaborasi, dan kekompakan yang saling menghargai dan peduli sebagai Komunitas Pelajar sepanjang hayat.(*) Baca Juga : Neko Nepa Nusa Nipa Resmi Jadi Lagu Tema Utama Playground of Nusa Nipa 2025 Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Bianda Dinata, Head of Production Playground of Nusa Nipa Sekolah Cikal di Jakarta, Bandung, dan Surabaya 2025 Winny Suryania, Head of Production Playground of Nusa Nipa Sekolah Cika Amri Setu dan Psikolog Klinis Anak di Sekolah Cikal Amri Setu Dina Irdhina, Kepala TK-SD Cikal Surabaya Yaumil Asridh, Kepala TK-SD Cikal Lebak Bulus Nisa Herliana, Kepala SMP-SMA Cikal Lebak Bulus Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila FitrianaProduksi Pertunjukkan dengan Keberagaman Jenjang di Cikal
Kelekatan Terbangun dari Proses Latihan Bersama
Pengaruh POPA terhadap Interaksi Sehat di Sekolah Cikal
Tingkatkan Kedekatan Adik-Kakak Kelas
Terbangunnya Pertemanan Sehat yang Inklusif
Terbangunnya Kemampuan Saling Memahami Pola Pikir, Candaan, dan Sikap yang Berbeda
Informasi Cikal Support Center