Sekolah Cikal Dukung “Run For Equality” sebagai Wujud Kesetaraan dan Inklusivitas Ruang Publik

Sekolah Cikal Dukung “Run For Equality” 2025

Durasi Waktu Baca : 4 Menit



Jakarta, Sekolah Cikal.Sebagai sekolah inklusi terbaik di Indonesia yang aktif menyuarakan pentingnya pendidikan inklusi dan berbagai pendampingan penting untuk anak dengan kebutuhan khusus, Sekolah Cikal memberikan dukungan pada pagelaran Run For Equality 2025 pada 11-13 Juli 2025, di Main Atrium Epiwalk Lifestyle, Kuningan Jakarta Selatan. 


Acara Run For Equality yang digagas oleh Yayasan Plan Internasional dan Komisi Nasional Disabilitas (Komnas Disabilitas) dalam hal ini sejalan dengan misi Sekolah Cikal yang berupaya untuk meningkatkan kesadaran, kepekaan, dan dukungan akan inklusivitas di ruang publik, khususnya untuk anak-anak Indonesia dengan kebutuhan khusus.


Sekolah Cikal dalam acara tersebut mendukung dengan menampilkan karya-karya seni spesial dan performance menyanyi dari para murid dengan kebutuhan khusus di Sekolah Cikal, menghadirkan Pop Up Day Care untuk anak-anak usia dini, keikutsertaan para orang tua murid dan Cikal Team Member dalam kegiatan lari maraton, dan kehadiran dari salah satu psikolog dan juga praktisi Pendidikan Inklusi Cikal yakni Vitriani Sumarlis,  S.Psi, M.Si, Psikolog yang menjadi pembicara pada sesi talkshow bertajuk “Kesehatan Mental dan Resiliensi Remaja Disabilitas: Menembus Batas dengan Dukungan Inklusif”. 





Penampilan Seni Suara dan Rupa ABK Sekolah Cikal


Pada 11 dan 12 Juli 2025, tiga murid berkebutuhan khusus dari Sekolah Cikal Amri Setu dan Sekolah Cikal Lebak Bulus yakni Devtane, Salman dan Leandra menampilkan performance bernyanyi dan bermain musik di hadapan masyarakat yang turut hadir di pagelaran Family Festival sebagai sub acara dari Run For Equality. 


Antusiasme dari masyarakat yang hadir dalam acara tersebut turut menjadi penyemangat bagi Salman dan Leandra untuk menampilkan penampilan terbaik mereka. 


Selain penampilan seni suara atau menyanyi, ada pula beberapa karya Seni Rupa yang diabadikan di Corner Pop Up Day Care Cikal dari anak-anak berkebutuhan khusus. 


Baca Juga : Sekolah Cikal Raih Penghargaan Sekolah Inklusi Terbaik di The 1st Global Special Education Forum 2025




Keikutsertaan Keluarga Besar Sekolah Cikal di Family Run


Pada (13/7) digelar lari maraton yang diikuti oleh banyak orang tua murid Sekolah Cikal dan juga para Cikal Team Member. Salah satu keluarga Cikal yang turut serta adalah keluarga dari Charita, murid Sekolah Cikal Serpong. 


Dalam akun sosial medianya, keluarga Charita turut berbagi cerita bahwa keikutsertaan Charita dan keluarga meraih banyak kesan yang menyenangkan dimulai dari turut serta lari maraton, bertemu banyak pegiat inklusivitas dan ikut serta kegiatan menggambar. 


#RunForEquality2025. Liburan sekolah #FamilyRun 2K bareng @planindonesia dan @sekolahcikal Ketemu banyak teman-teman dari beragam komunitas inklusi dan para pegiatnya. Sangat istimewa acara ini terutama bagi Charita yang suka gambar. Rasanya senang sekali bisa beli topi dan tas lukis dari komunitas @sentra_terpadu_pangudi_luhur SIKAT PALU yang juga memproduksi batik ciprat.” tulis @ceritacharita.


Tak hanya dari keluarga Charita, murid Cikal Serpong, ada pula Cikal Team Member yang turut serta dalam kegiatan lari Maraton Run For Equality. antara lain Winanti Kartika, Head of Marketing Cikal, Christian Sagala, IT Manager Sekolah Cikal, dan Layla Ali, Digital Marketing Manager Cikal.


Bagi Layla, acara Run For Equality ini berhubungan erat dengan Cikal yang berupaya menciptakan kesetaraan juga dalam proses belajar untuk semua murid, termasuk murid dengan kebutuhan khusus. Ia pun terkesan dengan inklusivitas yang terasa dalam event tersebut


“Kesanku pasti seru karena bisa lari pagi bareng. Tapi, hal yang paling menarik adalah bisa lari sama teman-teman disabilitas, berasa banget inklusivitasnya, semua setara, semua dikasih kesemapatan yang sama. Selain itu, Aku juga merasa pesan yang disampaikan sangat berhubungan dengan Cikal, di mana kita merupakan sekolah inklusi yang selalu berupaya menyetarakan semua murid.” ujarnya. 


Ia juga menambahkan bahwa meski pada dasarnya Indonesia masih perlu mengoptimalkan inklusivitas di ruang publik, ia berharap masyarakat akan lebih peka dan punya peranan yang lebih signifikan untuk ciptakan kesetaraan dan inklusivitas di ruang publik.


“Walau sebenernya Indonesia masih punya banyak PR untuk inklusivitas. Menurut aku, perlu lebih banyak orang atau institusi yang bersuara, perlu peran yang besar dari pemerintah, bukan hanya di regulasi tapi juga di penerapan, dan tentunya perlu peranan dari masyarakat juga untuk tidak memandang sebelah mata teman-teman disabilitas.” tuturnya.


Baca Juga :Memahami Pengertian dan Tujuan Pendidikan Inklusi Cikal (PIC) Fungsional di Sekolah Cikal




Resiliensi Remaja Disabilitas Menurut Ahli Pendidikan Inklusi Cikal


Pada (12/7) dalam salah satu sesi talkshow “Kesehatan Mental dan Resiliensi Remaja Disabilitas: Menembus Batas dengan Dukungan Inklusif”, Vitriani Sumarlis, S.Psi, M.Si, Psikolog, Curriculum Implementation, Monitoring & Evaluation Sekolah Cikal.


Vitri menyatakan bahwa sejatinya setiap remaja termasuk remaja dengan disabilitas pasti akan melalui fase pencarian diri untuk mendefinisikan dirinya karena itu adalah bagian dari proses pengembangan dirinya sebagai manusia. 


“Kita perlu melihat bahwa remaja secara umum pasti akan mengalami gejolak. Anak-anak akan mencari identitas, mendefinisikan dirinya. Itu adalah sebuah proses.” ucapnya.


Dalam hal ini, penting bagi keluarga dan masyarakat untuk memahami lebih dalam tantangan dan menjadi lebih terbuka dalam mendukung remaja dengan disabilitas untuk mengenal dirinya. 


“Kalau ditanya apa tantangan remaja dengan disabilitas, maka yang pertama dan terpenting itu mencari kelebihan dari teman dengan disabilitas agar mereka punya kesempatan kemampuan yang sama untuk bisa setara dengan remaja lainnya. Kedua adalah penerimaan dari kita sebagai masyarakat akan potensi dari remaja dengan disabilitas. Jadi, kalau bisa itu dicapai maka baik, tapi kalau remaja dengan disabilitas tidak diberikan kesempatan itu akan jadi isu.” ujarnya. 


Sekolah Cikal, sebagai sekolah Inklusi mendapatkan penghargaan sebagai sekolah inklusi terbaik di Indoensia pada 2025, berupaya untuk memetakan kemampuan dan potensi setiap pelajar dengan disabilitas di Sekolah Cikal sejak awal masuk.


“Di Cikal, kita berupaya untuk memetakan kemampuan anak-anak dengan disabilitas dan tantangan mereka dalam konteks belajar, setelah itu kami akan kasih rekomendasi kebutuhan program yang memang sesuai dengan potensi diri mereka dari segi remajanya. Tak hanya itu, kita juga mencari kegiatan yang bisa dilakukan oleh anak-anak dengan disabilitas yang sebaya dengan mereka bersama-sama, serta adanya sesi refleksi untuk mengetahui perasaan mereka bilamana ada yang kurang pas dan lainnya.” imbuhnya.(*)


Baca Juga : Ahli Pendidikan Inklusi Cikal Beri Pandangan Terhadap Tren Kafe Down Syndrome




Informasi Cikal Support Center


Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs 




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : 

    • Layla Ali, Digital Marketing Manager Sekolah Cikal

    • Keluarga Charita @ceritacharita

  • Editor : Layla Ali 

  • Penulis : Salsabila Fitriana  

I'M INTERESTED