
Durasi Waktu Baca : 2 Menit Jakarta, Sekolah Cikal Lebak Bulus. Sekolah Cikal Lebak Bulus mengadakan kegiatan pembacaan Paritta Pattidana Buddha pada (8/9). Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan spiritual yang diadakan oleh Sekolah Cikal bagi murid, guru, dan orang tua murid beragama Buddha yang ditujukan untuk berbagi kebajikan kepada sesama makhluk. Apa makna lebih dalam dan bagaimana kegiatan ini membentuk pengembangan diri murid beragama Buddha di Sekolah Cikal Lebak Bulus? Selengkapnya berikut ini. Vidya Prasetyo, Pendidik Agama Buddha Sekolah Cikal Lebak Bulus, mengungkapkan bahwa kegiatan pembacaan Paritta Pattidana merupakan sebuah kegiatan yang ditujukan untuk membiasakan praktik baik dalam diri murid untuk seantiasa berbuat baik dan berdoa baik pada diri dan sesama. Kegiatan doa ini tentu menjadi sebuah pengingat bagi murid juga bahwa kebajikan atau kebaikan bermakna untuk setiap makhluk di bumi. “Pembacaan Paritta Pattidana pada tanggal 8 sept 2025 adalah kegiatan spiritual dalam ajaran Buddha. Di kegiatan ini para murid, guru, dan orang tua yang beragama Buddha bersama-sama membaca doa-doa suci, lalu memfokuskan batin untuk berbagi kebajikan kepada semua makhluk agar mereka berbahagia. Makna dari acara ini anak dapat belajar bahwa kebajikan yang dilakukan tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tapi juga pada lingkungan dan semua makhluk.” jelasnya. Baca Juga : Sekolah Cikal Serpong Rayakan Saraswati Puja, Cerminkan Semangat Belajar Sepanjang Hayat Kegiatan pembacaan Paritta Pattidana, menurut Vidya, dalam hal ini bukan hanya sekadar kegiatan keagamaan berdoa bersama antara murid, guru, dan orang tua, melainkan juga sebuah sarana yang ditumbuhkan untuk menambah dan meningkatkan perkembangan sosial dan emosional murid dalam kehidupan sebagai manusia. “Kegiatan peringatan keagamaan Buddha di sekolah seperti Cikal Lebak Bulus sangat penting, Hal ini dapat menambah perkembangan Sosial dan Emosional Anak seperti belajar hidup berdampingan dalam keharmonisan, seperti yang diajarkan dalam Sangha dan membantu anak mengenali dan mengelola emosinya (kesedihan, marah, bahagia) secara seimbang yang dilakukan dengan cara seperti mempraktekan meditasi. Kegiatan seperti ini juga dapat memperkuat hubungan sosial anak dengan orang tua melalui nilai, dialog, dan pemahaman yang didapat dan diinternalisasikan dalam diri anak.” jelasnya. Baca Juga : Tiga Murid SMA Cikal Lebak Bulus Raih Skor Sempurna di Ujian IGCSE Sebagai pendidik, Vidya menuturkan bahwa kegiatan pembacaan Paritta Pattidana berkaitan erat dengan upaya menumbuhkan murid menjadi pribadi bijak dan bahagia (Emotionally, Morally, and Spiritually Rich) dalam Cikal 5 Stars Competencies. Sebagai pribadi yang bijak dalam beribadah dan beragama, murid akan dapat mengatur sendiri kegiatan dan aktivitas spiritualnya tanpa paksanaan. “Keterkaitan perayaan pattidana dengan cikal 5 stars dalam diri anak yang pertama melatih anak untuk membaca paritta, bermeditasi, dan melatih untuk mengatur diri sendiri dalam aktivitas spiritual tanpa paksaan, Anak belajar pentingnya berbagi jasa dan kebaikan, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk makhluk lain. Menumbuhkan empati terhadap leluhur yang sudah tiada, Anak diharapkan mampu menyampaikan doa atau membacakan paritta dengan penuh makna, anak dapat belajar dan memahami bahwa ajaran Buddha menekankan cinta kasih universal kepada semua makhluk.” imbuhnya.(*) Baca Juga : Sekolah Cikal Akomodasi Pembelajaran dan Perayaan Semua Agama untuk Murid Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Vidya Prasetyo, Pendidik Agama Buddha Sekolah Cikal Lebak Bulus. Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila FitrianaDoa Baik untuk Diri Sendiri dan Semua Makhluk
Kegiatan Paritta Pattidana Asah Sosial Emosional Murid
Perayaan Pattidana dan Kompetensi 5 Bintang Cikal
Informasi Cikal Support Center