Sekolah Cikal Bagikan Praktik Baik dalam Pendidikan Inklusi di SPEKIX 2025

Sekolah Cikal Jadi Pembicara Kolaborator SPEKIX 2025


Durasi Waktu Baca : 2 Menit



Jakarta, Sekolah Cikal. Sebagai salah satu sekolah inklusi di Indonesia, Sekolah Cikal menjadi salah satu kolaborator Special Kids Expo (SPEKIX) 2025 yang merupakan pameran dan forum edukasi yang fokus pada kebutuhan anak-anak dengan kebutuhan khusus pada (5/10) di Jakarta International Convention Center. 


Dalam hal ini, Sekolah Cikal menghadirkan sesi seminar mengenai pendidikan inklusi yang bertajuk “Dari Rumah ke Sekolah” : Kolaborasi Keluarga & Sekolah Dalam Pendidikan Inklusi” yang dibawakan langsung oleh Vitriani Sumarlis, S.Psi, M.Si, Psikolog, Curriculum Implementation, Monitoring & Evaluation Sekolah Cikal dan juga Psikolog Ahli di bidang Pendidikan Khusus di Sekolah Cikal.



(Sekolah Cikal hadir sebagai kolaborator di Spekix 2025. Dok.Cikal)




Rumah ke Sekolah adalah Jembatan Pertumbuhan ABK


Psikolog Vitriani dalam sesi seminar pada (5/10) menjelaskan bahwa sekolah sejatinya adalah sarana untuk memfasilitasi pengembangan diri seorang anak dan bagi anak dengan kebutuhan khusus, kesiapan sekolah membutuhkan proses yang direncanakan dengan sistematis.


“Sekolah adalah institusi pendidikan utama yang dipercaya oleh orang tua menjadi sarana yang dapat memfasilitasi pengembangan diri seorang anak. Melalui sekolah, perkembangan anak dalam berbagai aspek fisik-motorik, kognitif, dan sosial emosional akan dimungkinkan. Sekolah tentu membutuhkan “kesiapan” yang dipengaruhi oleh usia, & karakteristik individual dari masing-masing anak. Dalam hal ini, bagi anak dengan kebutuhan khusus, kesiapan sekolah tentu membutuhkan suatu proses yang perlu direncanakan, dikelola, dan dipantau dengan sistematis.” jelasnya.


Psikolog Vitriani juga menjelaskan bahwa kesiapan sekolah anak-anak, termasuk anak dengan kebutuhan khusus dalam hal ini adalah sebuah kemampuan untuk berfungsi baik dalam konteks bersekolah dan beberapa indikator pentingnya.


“Kesiapan sekolah (school readiness) adalah kemampuan seorang anak untuk berfungsi & berhasil dalam konteks sekolah. Kesiapan sekolah meliputi kemampuan-kemampuan dari berbagai aspek perkembangan, Fisik-motorik yakni kebugaran fisik serta kematangan motorik kasar dan halus. Lalu, Kognitif yang mencakup atensi dan konsentrasi, serta kemampuan mengikuti instruksi. Selain itu, ada pula sosial emosional yang terkait dengan kemampuan mengelola emosi untuk patuh pada aturan & mengembangkan interaksi dengan orang lain.” jelasnya. 


Ia juga menambahkan bahwa sejatinya dari Rumah ke Sekolah bagi anak dengan kebutuhan khusus bukan semata-mata transisi, melainkan sebuah jembatan untuk optimalisasi pengembangan diri. 


“Dari rumah ke sekolah bukan semata-mata sebuah transisi, tetapi jembatan menuju kemandirian, kepercayaan diri, & pertumbuhan. Oleh karena itu, kolaborasi antara orang tua dan guru memfasilitasi transisi tersebut.” jelasnya.


Baca Juga : Sekolah Cikal Raih Penghargaan Riset Terbaik di Konferensi Pendidikan Inklusi Indonesia 2025




Komitmen Cikal Berbagi Pengetahuan Pendidikan Inklusi 


Sebagai ahli Pendidikan Khusus di Sekolah Cikal, Psikolog Vitriani mengungkapkan bahwa ia merasa senang dan bersyukur dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai tajuk “Dari Rumah ke Sekolah :  Kolaborasi Keluarga & Sekolah Dalam Pendidikan Inklusi” sebagai informasi yang dapat mendampingi orang tua dan guru yang mendampingi anak dengan kebutuhan khusus.


“Mendapatkan kesempatan berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai anak dengan kebutuhan dan pendidikan inklusif selalu membahagiakan buat saya. Saya berharap dengan berbagai dapat memberikan manfaat bagi orang tua dan guru yang mendampingi anak dengan kebutuhan khusus maupun pemerhati mereka. Selain itu, saya juga menjadi belajar dengan berbagi; belajar tentang kondisi praktis sehari-hari di ruang lingkup yang lebih luas.” jelasnya.


Ia pun dalam hal ini menambahkan bahwa Cikal akan senantiasa melanjutkan komitmen untuk senantiasa berbagi praktik baik melalui berbagai kegiatan untuk orang tua dan publik. 


“Saat ini, hal yang Cikal dan saya bisa lakukan adalah rutin berbagi dalam kegiatan kelas belajar untuk orang tua dan guru.” imbuhnya.(*)


Baca Juga :Memahami Pengertian dan Tujuan Pendidikan Inklusi Cikal (PIC) Fungsional di Sekolah Cikal




Informasi Cikal Support Center


Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs 




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : Vitriani Sumarlis, S.Psi, M.Si, Psikolog, Curriculum Implementation, Monitoring & Evaluation Sekolah Cikal yang juga merupakan Psikolog Ahli di bidang Pendidikan Khusus di Sekolah Cikal. 

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana



I'M INTERESTED