Kindness Box, Cara Psikolog SD Cikal Amri Setu Ajarkan Empati Sejak Dini

Kindness Box, Cara Psikolog SD Cikal Amri Setu Ajarkan Empati Sejak Dini

Durasi waktu baca : 5 menit 



Jakarta, Sekolah Cikal Amri Setu. Terkadang, ungkapan sederhana yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain seperti sebuah kata penyemangat, apresiasi tulus, atau sekedar ucapan terima kasih dapat menjadi cahaya dan membuat seseorang merasa dihargai dan lebih termotivasi. 



Refleksi sederhana di atas menjadi sebuah esensi dari konsep Kindness Box atau Kindness Jar, sebuah wadah sederhana yang menyimpan pesan-pesan kebaikan, yang diajarkan oleh Rendra Yoanda, Psikolog Klinis Anak dan Remaja pada murid di jenjang SD Cikal Amri Setu



(Kindness Jar, sebuah metode untuk ajarkan empati pada anak sejak dini. Dok. Cikal)



Di artikel ini, Rendra membagikan makna mendalam pengajaran Kindness Box. Seperti apa penjelasannya? Simak berikut ini! 


Baca juga : Market Day, Cara Unik TK Cikal Bandung Ajarkan Matematika



Kindness Box, Media Ajarkan Empati dan Kebaikan


Rendra menyampaikan bahwa Kindness Box merupakan media untuk mengajak murid untuk belajar mengungkapkan kalimat baik serta positif terhadap orang-orang di sekitarnya, sehingga anak- anak dapat menumbuhkan jiwa empati dan menjalin komunikasi yang lebih baik. 


“Pada dasarnya, Kindness Box atau Kindness Jar ini merupakan media untuk belajar berempati, membangun persepsi positif, dan berkomunikasi secara positif dengan komunitas tempat kita berada.” kata Rendra. 


(Tujuan pengajaran Kindness Box di SD Cikal Amri Setu. Dok.Cikal)



Kindness Box yang diajarkan oleh Rendra di kelas dapat dikemas dalam berbagai bentuk, seperti origami hingga kotak plastik. Nantinya, Kindness Box tersebut akan diisi surat penyemangat oleh murid yang memilikinya.


“Wadah Kindness Box akan diberikan hiasan atau dekorasi sehingga nuansanya lebih personalized atau mampu menampilkan keunikan si pemilik wadah. Nantinya, murid-murid bisa memasukkan pesan-pesan positif dan penyemangat bagi si pemilik wadah menggunakan beragam media tulis atau gambar yang ukurannya pas dengan ukuran wadah yang digunakan.” lanjut Rendra. 


Baca juga : Cerita Rio, Murid SMA Cikal Amri Setu, Stage Manager Playground of Nusa Nipa 2025



Penerapan Kindness Box di SD Sekolah Cikal Amri Setu


Implementasi Kindness Box tidak hanya mengajarkan empati, namun juga mengembangkan keterampilan motorik halus dan kreativitas murid. Prosesnya dimulai dari pembuatan wadah, dilanjutkan dengan diskusi tentang kebaikan, dan diakhiri dengan penulisan pesan-pesan positif. 


“Dalam pembelajaran yang sedang kami lakukan di jenjang 2 SD, kami mengajak  murid untuk membuat wadah mereka sendiri menggunakan kertas origami berwarna-warni. Mereka turut belajar untuk membuat wadah sendiri dan menghiasnya dengan gaya masing-masing. Keterampilan tersebut juga berguna untuk meningkatkan kemampuan motorik halus atau koordinasi jari-jari tangan.” kata Rendra.


(Penerapan Kindness Box di SD Cikal Amri Setu. Dok.Cikal)


Setelah merangkai wadah, murid diajarkan untuk merangkai kalimat kebaikan, seperti pujian, ungkapan terima kasih, atau ajakan bermain bersama. 


“Mereka kemudian belajar untuk membuat pesan melalui tulisan singkat atau bisa juga disertai dengan gambar. Beberapa murid juga ada yang menambahkan stiker di dalam pesannya. Cara latihannya pun dibuat bertahap, mulai dari mengirim pesan ke 1-2 teman dekat atau yang mereka kenal dekat lebih dulu. Lalu, di pertemuan berikutnya, mereka menuliskan pesan lagi ke 2-3 teman lainnya di kelas, yang berbeda dengan teman sebelumnya.” jelas Rendra. 


Baca juga : Cerita Arya, Pianis Muda SMP Cikal Amri Setu, Raih Belasan Prestasi Nasional-Internasional!




3 Tujuan Utama Pengajaran Kindness Box 


Kindness Box lebih dari sekadar wadah untuk menyimpan pesan, tetapi juga alat belajar yang membantu anak-anak mengembangkan karakter dan keterampilan sosial mereka. Rendra menyampaikan bahwa setidaknya ada tiga tujuan utama dari penerapan Kindness Box. 

1. Mengajarkan Pentingnya Kalimat Positif Melalui Kindness Box 

Salah satu esensi terpenting dalam penerapan Kindness Box adalah saat murid diajak berdiskusi mengenai arti kata-kata positif dan bagaimana perasaan yang muncul saat menerimanya, sehingga mereka dapat memahami bahwa terdapat makna kebaikan melalui kalimat sederhana. 


“Pada pengajaran Kindness Box, murid-murid kelas 2 SD ini kami fasilitasi dan ajak diskusi untuk membahas mengenai pesan kebaikan atau pesan positif, mulai dari apa artinya secara sederhana, emosi atau perasaan yang timbul karenanya, hingga beberapa contoh kalimat atau ucapan yang menggambarkan pesan kebaikan atau positif tersebut.” kata Rendra. 




2. Menanamkan Empati Sejak Dini

Empati bukan sekadar memahami perasaan orang lain, tetapi juga tentang bagaimana kita meresponnya dengan kehangatan dan kepedulian. Melalui kegiatan ini, murid-murid belajar melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, mengenali emosi orang lain, dan membangun relasi yang lebih sehat sejak usia dini.

“Kegiatan ini dilakukan di kelas dengan harapan empati murid-murid bisa dikembangkan sedini mungkin. Mereka diharapkan bisa mulai belajar untuk melihat dari perspektif yang berbeda sehingga mereka bisa membangun relasi yang sehat kedepannya. Dalam kondisi konflik, harapannya kompetensi ini bisa membantu mereka untuk lebih reflektif dan melihat situasi konflik yang mereka alami dari sudut pandang beragam.” kata Rendra. 



3. Membentuk Regulasi Emosi yang Baik

Dalam penerapan Kindness Box, murid tidak langsung membaca pesan yang diterima atau dikirimkan. Hal ini penting untuk melatih murid menunggu, dan dapat mengelola emosi dan mengembangkan regulasi diri. 

“Pesan-pesan dalam Kindness Box tidak langsung dibaca setelah dikirimkan, melainkan setelah terakumulasi dari 3-4 pertemuan. Dari sini, para murid secara tidak langsung juga difasilitasi untuk berlatih menerapkan delay gratification yang memiliki peranan cukup signifikan dalam pembentukan regulasi diri.” ungkap Rendra.

Baca juga : Program Breakfast Club di Sekolah Cikal, Sesi Diskusi Pagi Orang Tua dengan Konselor Anak



Kompetensi 5 Bintang Cikal yang Tumbuh Melalui Kindness Box 

Di Cikal, pembelajaran bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang membentuk pribadi yang utuh—bahagia, bijak, dan berdaya. Melalui Kindness Box, diharapkan murid-murid mengembangkan kompetensi 5 Bintang Cikal yang lebih besar, yaitu Pribadi Bahagia dan Bijak dan Warga Dunia yang Berdaya. 

“Dari kegiatan ini, kami berharap bisa membangun setidaknya 2 kompetensi 5 bintang Cikal pada murid-murid, yaitu, Pribadi Bahagia dan Bijak (Emotionally, Morally, and Spiritually Rich) serta Warga Dunia yang Berdaya Untuk Mewujudkan Masyarakat yang Berkeadilan, Berkelanjutan dan Damai (Empowering Members of Just, Sustainable and Peaceful Global Society).” tutup Rendra.(*)

Baca juga : Kelas Lepasan Akhir Pekan, Cara Orang Tua Kenalkan Sekolah pada Anak Usia Dini




Informasi Cikal Support Center 

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : Rendra Yoanda, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, sekaligus Counselor dan  Vice Principal Sekolah Dasar di Sekolah Cikal Amri Setu. 

  • Editor : Salsabila Fitriana

  • Penulis : Rahma Yulia 



I'M INTERESTED