Jakarta, 02 April 2020. Penting bagi kita untuk menyadari bahwa menjadi individu yang sehat sesungguhnya tidak hanya dilihat dari kesehatan tubuh saja, melainkan juga melihat sisi kesehatan mental yang ada dalam diri kita. Mengapa demikian? Karena kesehatan mental juga merupakan salah satu indikator terpenting bagi seorang individu untuk menjalani kehidupan secara utuh.
Kesadaran akan kesehatan mental bagi remaja dalam hal ini juga menjadi hal yang sangat esensial untuk orang tua pahami. Mengingat, kesehatan mental remaja berkaitan erat dengan kesejahteraan kognitif (cara berpikir), perilaku, dan kondisi emosional remaja itu sendiri. Winny Suryania, selaku konselor Sekolah Cikal Setu, memaparkan bahwa masalah kesehatan mental bagi remaja di masa ini telah menjadi masalah yang umum, sehingga penting bagi setiap pihak untuk menyadarinya.
“Penting untuk menyadari dan mencari bantuan ketika kita berada dalam kondisi masalah dengan kesehatan mental, karena kesehatan mental sudah menjadi masalah yang lebih umum di zaman modern ini. Selain itu, kesehatan mental tidak hanya mempengaruhi satu atau dua orang individu saja, melainkan dapat mempengaruhi semua orang di dunia.” ujar Winny.
Tanda-tanda yang Perlu Diperhatikan pada Kesehatan Mental Remaja
Sebagai Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Winny meyakini bahwa terdapat beberapa tanda yang perlu diperhatikan oleh orang tua dan berbagai pihak dalam menyikapi kesehatan mental remaja. Berikut adalah tanda-tanda dan penjelasan yang perlu diperhatikan sebagai langkah mendeteksi masalah kesehatan mental remaja,
Kita semua dapat merasa khawatir atau stres dari waktu ke waktu. Tapi, kecemasan bisa menjadi tanda masalah kesehatan mental jika hal itu muncul secara terus menerus dan mengganggu sepanjang waktu.
Kondisi ini dapat berupa kehilangan minat pada beberapa hal, mudah tersinggung, selalu merasa sedih, kurang dalam motivasi dan energi, atau menangis sepanjang waktu.
Setiap orang memiliki suasana hati yang berbeda, tetapi perubahan suasana hatiyang tiba-tiba dan dramatis, seperti tekanan atau kemarahan yang ekstrem, dapat menjadi gejala masalah kesehatan mental.
Pola tidur yang tidak teratur, misalnya tidur dengan jam yang berlebihan atau bahkan kurang tidur, dapat menjadi gejala masalah kesehatan mental
Banyak dari kita ingin kehilangan beberapa kilo, tetapi bagi sebagian orang kenaikan atau penurunan berat badan yang cepat bisa menjadi salah satu tanda peringatan masalah pada kesehatan mental.
Kita semua kadang-kadang membutuhkan waktu tenang, tetapi menarik diri dari kehidupan, kehilangan minat pada hal-hal yang disukai, terutama jika ini adalah perubahan besar, dapat mengindikasikan adanya masalah pada kesehatan mental.
Pikiran seperti 'Aku gagal', 'Ini salahku' atau 'Aku tidak berharga' dan terus menerus menyalahkan diri sendiri.
Cara Menjaga Kesehatan Mental Remaja
Selain tanda-tanda yang disebutkan oleh Winny, Ia juga menjelaskan beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental remaja. Apa saja dan bagaimana caranya? Berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan menurut Winny:
Bersikap baik dengan menghargai diri sendiri. Stop menilai diri dan mulai berlatih untuk berkata positif untuk diri sendiri. Hal ini bisa dilakukan sebagai cara untuk mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Misalnya, mengetahui batasan diri dalam menghadapi pemicu emosi sambil belajar menggunakan coping stress dengan baik.
Sebagai remaja, pasti banyak hal yang terjadi dalam hidup. Misalnya, sekolah, kursus, tugas-tugas, club, dan aktivitas lainnya. Semua tanggung jawab ini bisa jadi sangat berlebihan, dan memberi beban untuk remaja. Oleh karena itu, sediakanlah waktu untuk diri sendiri beristirahat. Tidur yang cukup, makan yang sehat, dan lakukan relaksasi rutin merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan.
Seringkali kita menghabiskan waktu dengan hal-hal yang sebenarnya tidak menyenangkan untuk diri kita sendiri. Oleh karena itu, sediakanlah waktu dan buat rencana untuk melakukan kegiatan menyenangkan yang sudah jarang kamu lakukan. Misalnya berolahraga, pergi ke tempat yang menyenangkan, melakukan aktivitas baru yang seru.
Beri waktu sejenak, untuk menjauhi handphone dan media sosial sejenak. Terkadang tanpa disadari, terus-menerus melihat media sosial dapat membawa dampak negatif pada kondisi fisik dan emosi kita. Carilah kegiatan lain yang tidak melibatkan gadget atau gawai. Hal ini pasti sulit diawal, namun lakukan secara bertahap dan konsisten.
Pada tahap remaja ini, keberadaan teman merupakan aspek yang berperan penting dalam hidup remaja. Namun, dalam setiap interaksi pasti ada konflik atau drama yang alami, bukan? Inilah saatnya para remaja mengevaluasi kembali lingkungan sosialnya. Apakah lingkungan sosial ini telah membawa dampak positif, atau malah seringkali membuat para remaja tidak nyaman dalam berinteraksi. Setelah evaluasi, mulailah membina hubungan sosial yang baik dan positif, agar dikelilingi orang-orang yang positif.
Bila sedang berada dalam suatu masalah dan sulit untuk menemukan jalan keluar, sampai membuatnya merasa cemas, takut, pusing dan tidak bersemangat. Sangat diizinkan untuk mencari pertolongan dari orang lain. Carilah orang yang dapat dipercaya untuk curhat, atau konsultasi ke ahli bila dirasa masalah sudah terlalu berlarut-larut dan sulit menemukan jalan keluar. (sfa)