Sekolah Cikal Raih Penghargaan Riset Terbaik di Konferensi Pendidikan Inklusi Indonesia 2025

Sekolah Cikal Raih Riset Terbaik KPII 2025


Durasi Waktu Baca : 4 Menit



Jakarta, Sekolah Cikal. Sekolah Cikal resmi merilis riset ilmiah perdananya mengenai pendidikan inklusif dan meraih penghargaan sebagai salah satu dari 3 riset terbaik di Konferensi Pendidikan Inklusi Indonesia (KPII) 2025 pada 8-10 Agustus 2025 di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta. 


Tiga peneliti Sekolah Cikal yakni Vitriani Sumarlis, S.Psi, M. Si., Psikolog, Hastin Melur Maharti, S.Psi, M.Psi.T, dan Rahma Paramita, S.Psi, M.Psi, Psikolog, mempresentasikan poster penelitian dan hasil penelitian yang bertajuk “Sikap Orang Tua terhadap Pendidikan Inklusi : Menemukan Prioritas Dukungan Belajar Bagi Murid dengan Kebutuhan Pendidikan Khusus.”



(Psikolog Vitriani Sumarlis dari Sekolah Cikal mempresentasikan penelitian mengenai pendidikan inklusi di Konferensi Pendidikan Inklusi Indonesia 2025. Dok.Cikal)


Seperti apa perjalanan menuju perilisan perdana riset ilmiah Sekolah Cikal dan apa hal penting yang ditemukan oleh para peneliti dari Sekolah Cikal? Simak selengkapnya di bawah ini.







Misi Tingkatkan Pengetahuan Publik Tentang Pendidikan Inklusif


Vitriani Sumarlis, S.Psi, M. Si., Psikolog salah satu peneliti untuk riset, yang merupakan ahli pendidikan inklusi Cikal, Curriculum Implementation, Monitoring & Evaluation di Sekolah Cikal, mengungkapkan bahwa keikutsertaan Sekolah Cikal dalam Konferensi Pendidikan Inklusi Indonesia (KPII) adalah sebuah langkah untuk menyebarkan pengetahuan mengenai Pendidikan Inklusif kepada masyarakat lebih luas, khususnya mengenai peranan orang tua anak dengan kebutuhan khusus yang esensial dalam mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak dengan mempelajari  gambaran sikap orang tua terhadap program pendidikan inklusi. Sikap orang tua digambarkan berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan harapan mereka mengenai pendidikan inklusi.



(keikutsertaan Sekolah Cikal dalam Konferensi Pendidikan Inklusi Indonesia (KPII) adalah sebuah langkah untuk menyebarkan pengetahuan mengenai Pendidikan Inklusif kepada masyarakat lebih luas. Dok.Cikal)


“Partisipasi dalam KPII dalam hal ini adalah langkah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya pelibatan orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif. Kami menyadari bahwa pelibatan orang tua dalam pendidikan inklusif masih kurang diperhatikan, sehingga kami menjalankan riset ini untuk memberikan gambaran akan sikap orang tua terhadap pendidikan inklusi untuk kebermanfaatan yang lebih luas.” jelas Vitri.


Baca Juga : Sekolah Cikal Raih Penghargaan Sekolah Inklusi Terbaik di The 1st Global Special Education Forum 2025




Riset Tentang Sikap Orang Tua Terhadap Pendidikan Inklusif 


Mendalami mengenai sikap orang tua dalam pendidikan inklusi, Vitriani mengungkapkan bahwa sikap orang tua ini akan berpengaruh erat dengan intensi mendukung atau tidak mendukungnya pendidikan inklusif yang dibutuhkan anak.


“Kami mengambil dari sisi orang tua karena bagi kami orang tua adalah pemangku kepentingan (Stakeholder) yang penting. Keluarga adalah sarana pertama agar anak lebih siap ke ekosistem yang lebih besar. Dari sikap positif orang tua yang kami teliti bisa terlihat akhirnya intensi mereka, apakah mendukung atau tidak mendukung. Nah, sikap orang tua ini tercermin dari 3 aspek, pengetahuan, pengalaman dan harapan.” jelasnya. 


Dengan menerapkan metode kualitatif dan pengambilan data melalui wawancara 23 orang tua murid (4 laki-laki dan 19 perempuan) yang belum pernah atau sudah pernah mengikuti pendidikan inklusif di Jakarta, Tangerang, dan Bandung, didapatkan hasil yang komprehensif mengenai pendidikan inklusif dan sikap orang tua yang mencakup pengetahuan, pengalaman dan harapan. 


Berikut adalah rangkuman singkat hasil dari riset Sekolah Cikal mengenai “Sikap Orang Tua terhadap Pendidikan Inklusi : Menemukan Prioritas Dukungan Belajar Bagi Murid dengan Kebutuhan Pendidikan Khusus.” oleh  Tiga peneliti Sekolah Cikal yakni Vitriani Sumarlis, M. Si., Psikolog, Hastin Melur Maharti, S.Psi, M.Psi.T, dan Rahma Paramita, S.Psi, M.Psi, Psikolog: 


  1. Dari sisi pengetahuan, Tim Riset Sekolah Cikal mendapatkan bahwa terdapat kesenjangan pengetahuan masih terlihat pada orang tua murid yang sudah pernah mengikuti pendidikan inklusi dan yang belum pernah mengikuti pendidikan Inklusi. 

  2. Dari sisi pengalaman, diketahui bahwa orang tua melihat adanya perkembangan-perkembangan pada anak-anak mereka pada aspek kognitif, motorik, dan keterampilan sosial-emosional. Sedangkan,  tantangan yang dialami terkait dengan kurangnya pengetahuan orang tua,  dan keterlibatannya dalam pendidikan inklusi, jarak dan biaya, serta penerimaan dari orang lain terhadap  sekolah inklusi. Penerimaan ini terkait dengan masih adanya stigma terhadap anak dengan kebutuhan khusus

  3. Dari sisi harapan tim riset menemukan 4  harapan penting yakni

    1. Adanya dukungan terhadap keterampilan masa depan dan pengembangan potensi anak, peningkatan kompetensi guru, hingga adanya kolaborasi dan komunitas yang lebih kuat untuk mendukung perkembangan anak.

    2. Adanya Kemudahan administrasi dan terjangkaunya biaya pendidikan inklusi dan peningkatan layanan, program dan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.

    3. Adanya pendekatan bertahap dan kolaboratif di sekolah yang  memprioritaskan program yang berdampak tinggi, mengoptimalkan sumber daya internal (guru, orang tua) dan kolaborasi eksternal, pemanfaatan teknologi untuk proses belajar, efisiensi komunikasi dan pelaporan.

    4. Adanya jenis dan dukungan belajar yang berbeda sesuai dengan jenjang pendidikan anak baik dari kurikulum, pola komunikasi, maupun prioritas program.


Baca Juga : Ketahui Jenis Kebutuhan Khusus yang Diakomodasi dan Dukungan Pembelajarannya di Sekolah Cikal dan Pendidikan Inklusi Cikal




Penghargaan Paper Terbaik untuk Sekolah Cikal


Sekolah Cikal dalam Konferensi Pendidikan Inklusi Indonesia 2025 terpilih menjadi 1 dari 3 paper terbaik yang mendapatkan ruang untuk mempresentasikannya langsung di depan para pendidik sekolah inklusif yang turut hadir di acara pada (9/8). 


Paper Sekolah Cikal dinyatakan memiliki inovasi dan kontribusi yang baik oleh 3 pengulas paper yakni Adi D. Adinugroho Ph.D. (Dewan Juri), Deden Mulyadi, M.Psi., Psikolog. (Dewan Juri) dan Fadiya Dina H., S.Psi., M.Si. (Reviewer Jurnal Vidya Pragati).


Menurut Vitriani, apresiasi yang diberikan ini merupakan sebuah penyemangat bagi Sekolah Cikal untuk semakin aktif berkontribusi dalam memberikan pandangan, pengetahuan, dan kebermanfaat lebih luas bagi masyarakat. Ia juga menambahkan ke depannya, Sekolah Cikal akan terus membuka diriuntuk melakukan riset tersebut dan membagikannya. 


“Saya merasa bahwa karena Cikal selalu berkembang, open minded dan dinamis, kita akan selalu berkomitmen melahirkan riset yang bermanfaat bagi banyak orang. ” imbuhnya.(*)


Baca Juga :Memahami Pengertian dan Tujuan Pendidikan Inklusi Cikal (PIC) Fungsional di Sekolah Cikal




Informasi Cikal Support Center


Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs 




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : Vitriani Sumarlis, S.Psi, M.Si, Psikolog, Curriculum Implementation, Monitoring & Evaluation Sekolah Cikal yang juga merupakan Psikolog Ahli di bidang Pendidikan Khusus di Sekolah Cikal. 

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana




I'M INTERESTED